Abstract :
Indonesia saat ini dalam kondisi darurat energi karena terus
menurunnya produksi minyak mentah dan terus naiknya kebutuhan
bahan bakar minyak (BBM) masyarakat. Mengakibatkan kebutuhan impor
BBM terus meningkat. Pemanfaatan kelapa sawit sebagai salah satu
bahan campuran solar membuat Indonesia memiliki bahan bakar
alternatif pengganti bahan bakar fossil, hal ini menyebabkan Parlemen
Uni Eropa menyimpulkan bahwa dampak dari produksi minyak sawit
dapat merusak bumi, dengan contoh penggundulan hutan, degradasi
habitat, terutama di Asia Tenggara. Presiden Joko Widodo mengeluarkan
Peraturan Presiden (Perpres) No. 66 Tahun 2018 tentang Perubahan
Kedua Atas Perpres No. 61 Tahun 2015 tentang Perhimpunan dan
Penggunaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit. Peraturan Presiden
dilengkapi dengan Permen ESDM No. 41 Tahun 2018 tentang Penyediaan
dan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (BBN) Jenis Biodiesel dalam
Kerangka Pembiayaan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa
Sawit (BPDPKS).
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
eksperimen yang dilakukan menggunakan Chassis Dynamometer.
Penelitian ini menggunakan variasi campuran Fatty Acid Methyl Ester
(FAME) ke dalam bahan bakar. Penelitian ini digunakan untuk mengetahui
performa mesin terhadap penambahan FAME, konsumsi bahan bakar ,dan
emisi gas buang yang ditimbulkan pada mesin Diesel Common Rail.
Berdasarkan hasil analisis data membuktikan bahwa penambahan
FAME sebesar 40% pada bahan bakar solar masih bisa tetap digunakan walaupun memiliki daya yang rendah, konsumsi bahan bakar yang lebih boros, dan emisi gas buang yang lebih kotor, akan tetapi masih dalam ambang batas emisi yang ditentukan.