Abstract :
Pada bulan Januari sampai bulan Mei tahun 2020 terdapat 280
kasus kendaraan keluar masuk bengkel guna melakukan pemeliharaan
dan perbaikan. Dalam hal ini dapat memperlambat perusahaan untuk
mencapai tujuan yang diinginkan sehingga dibutuhkan beberapa aspek
yang dapat mempengaruhi kinerja agar optimal terutama dari segi
pemeliharaan dan perbaikan. Hal inilah yang melatarbelakangi perlunya
dibuat konsep mengenai penilaian sistem kinerja terhadap pemeliharaan
dan perbaikan bus menggunakan metode maintenance scorecard yang
nantinya dijadikan indikator KPI sebagai pengambilan keputusan untuk
mencapai tujuan perusahaan.
Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi
perawatan bus berdasarkan analisis SWOT. Pemeliharaan dan
perawatan bus berdasarkan model MSC dengan cara menggunakan
indikator KPI dari tujuan Hirarki MSC yang nantinya digunakan untuk
mengukur efektifitas kinerja di MOS BRT Trans Jateng. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini deskriptif dengan bendekatan kuantitatif yaitu dengan mengkonversikan data mentah menjadikan informasi untuk pengambilan keputusan perusahaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan score pada Analisis SWOT untuk faktor internal -0,17 dan 0,44 untuk faktor eksternal sehingga pemeliharaan dan perbaikan MOS Trans Jateng berada pada kuadran III. Perusahaan dapat dikatakan mengalami kelemahan dalam berbagai hal Internal, sehingga peluangnya sulit untuk dicapai. Sedangkan model MSC menghasilkan 26 KPI dari 3 aspek penurunan Hirarki maintenance scorecard.