Abstract :
Distribusi pengangkutan barang di Indonesia 90% melalui jalur darat (jalan)
berpengaruh terhadap beban lalu lintas berupa berat kendaraan yang dilimpahkan
melalui kontak antara roda dan perkerasan jalan, merupakan beban berulang
(repetisi beban) yang terjadi selama umur rencana jalan. Jalan Jatisari, Kabupaten
Karawang (Jalur Pantura) merupakan jalur utama yang menghubungkan beberapa
provinsi, kota dan kabupaten di daerah utara pulau Jawa. Jalan tersebut banyak
dilalui kendaraan angkutan barang yang berpotensi terjadinya pelanggaran
muatan berlebih. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
mengetahui konfigurasi sumbu dan distribusi beban muatan kendaraan.
Mengetahui perhitungan daya angkut berdasarkan vehicle damage factor dan
pengaruh overloading terhadap umur rencana jalan.
Pada penelitian ini data diperoleh dengan cara observasi untuk mencari data
primer berupa dimensi, daya angkut kendaraan dan JBI. Data sekunder berupa
data berat kendaraan aktual diperoleh dari Unit Pelaksana Penimbangan
Kendaraan Bermotor (UPPKB) Balonggandu, LHRT dan umur rencana jalan dari
Kementerian PUPR dan Bina Marga.
Hasil perhitungan daya angkut muatan sumbu terberat kendaraan konfigurasi
tandem dan triple mengakibatkan muatan sumbu terberat melebihi daya dukung
ban, kelas jalan dan jumlah berat yang diizinkan (JBI) sehingga perlu penyesuaian
daya angkut dan berat muatan sumbu. Hasil perhitungan persentase peningkatan
VDF pada kondisi normal sebesar 886.397,3535 dan pada kondisi aktual sebesar
1.858.222,166 atau terjadi peningkatan sebesar 109,64%. Hasil perhitungan VDF
Kumulatif pada kondisi normal selama umur rencana sebesar 6.123.431,4328701
ESAL dan pada kondisi aktual sebesar 12.837.014,928629 ESAL. Sehingga umur
rencana jalan awal 10 tahun menjadi 5,5988337943 tahun atau mengalami
penurunan umur 4,4011662057 tahun atau sebesar 44,01166206 %.