Abstract :
Meningkatnya jumlah pesepeda yang terjadi pada era new normal atau dikenal
dengan bike boom di Indonesia menimbulkan efek positif dan negatif.
Peningkatan jumlah pesepeda tidak diiringi dengan pemahaman masyarakat
dalam berlalulintas di jalan. Menurut data Bike To Work dari bulan januari sampai
juni 2020, kecelakaan lalulintas yang melibatkan pesepeda sebesar 58% dan 17
pesepeda diantaranya meninggal. Hal ini yang melatarbelakangi penulis dalam
menyusun penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik
pesepeda di Kota Surabaya dan pengaruh pemahaman peraturan serta pengaruh
protokol kesehatan new normal terhadap perilaku bersepeda di Kota Surabya.
Metode pengumpulan data dilakukan menggunakan kuisioner yang terdiri dari 59
pertanyaan dan disebar di Kota Surabaya. Populasi pada penelitian ini adalah
pengguna sepeda di Kota Surabaya. Metode analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Struktural Equation Model (SEM) dengan bantuan program
smartPLS 3.
Berdasarkan hasil pengolahan data, karakteristik pesepeda di kota Surabaya baik
pemula maupun profesional sudah memahami tata tertib seperti rambu, larangan
dan syarat teknis sesuai Permenhub nomor 59 tahun 2020 tentang Keselamatan
Pesepeda di Jalan. Pengaruh variabel pemahaman peraturan terhadap perilaku
bersepeda berdasarkan data yang didapatkan adalah nilai original sample
estimate dan path coefficient sebesar 0,219 dan 0,316 yang menunjukan bahwa
arah hubungan positif dan nilai T-statistik sebesar 4,113 > T-tabel (1,96)
menunjukan hubungan yang signifikan. Pengaruh variabel protokol kesehatan
terhadap perilaku bersepeda berdasarkan data yang didapatkan adalah nilai
original sample estimate dan path coefficient sebesar 0,278 dan 0,40 yang
menunjukan bahwa arah hubungan positif dan nilai T-statistik sebesar 4,413 >
T-tabel (1,96) menunjukan hubungan yang signifikan.
Kata kunci : Sepeda, Perilaku, New Normal, SEM