Abstract :
Tingkat pelanggaran lalu lintas di Indonesia meningkat 3% pada tahun 2019
dengan terjadi pelanggaran sebanyak 7.456.913 pelanggaran tilang dan 3.620.393
pelanggaran berupa teguran. Permasalahan ini masih belum bisa teratasi secara
maksimal dan kerap dianggap wajar oleh masyarakat. Sosialisasi keselamatan lalu
lintas banyak dilakukan oleh berbagai instansi dan para penyuluh saat ini
berpedoman pada buku cetak. Dibutuhkan metode lain untuk penyuluhan
keselamatan lalu lintas yang lebih praktis dan mudah. Aplikasi BEST dirancang
untuk mempermudah penyuluh khususnya pada sasaran penyuluhan tingkat
sekolah dasar untuk memilih tema dan topik yang sesuai saat sosialisasi. Selain
itu, aplikasi BEST ini memberikan media berupa Materi, Peraga, dan Aktivitas yang
dapat diunduh oleh penyuluh sebagai media bantu dalam kegiatan sosialisasi.
Aplikasi BEST merupakan aplikasi berbasis android dengan proses rancang bangun
menggunakan metode research and development. Perancangan aplikasi dimulai
dari tahap Planning, Design, Coding, Implementasi dan berakhir pada tahap
Testing. Perancangan aplikasi BEST menggunakan App Inventor yang diakses
melalui website. Ada dua pengujian yang dilakukan pada aplikasi BEST yaitu Uji
Black Box dan Uji Usability. Semua elemen yang terdapat pada aplikasi BEST dapat
berfungsi dengan baik dan dibuktikan dengan hasil Uji Black Box. Pada Uji Usability
menggunakan metode System Usability Testing (SUS) yang memberikan hasil yang
memadai berdasarkan pertimbangan sampel yang kecil, waktu dan biaya. Hasil
dari perhitungan SUS akan dikonversikan dimana nilai tersebut akan memberikan
informasi aplikasi yang dibuat layak atau tidak layak untuk digunakan. Nilai SUS
yang diperoleh pada aplikasi BEST adalah 72,5. Nilai yang diperoleh mempunyai
indeks B yang berarti bahwa aplikasi BEST layak digunakan.