Abstract :
Jalan Pajajaran, Kota Bogor merupakan Kawasan komersial yang memungkinkan
adanya bangkitan dan tarikan pejalan kaki terutama pejalan kaki yang hendak
menyeberang jalan. Kondisi tersebut sudah seharusnya menjadi perhatian bagi
pemerintah dalam memfasilitasi jalur pajalan kaki khususnya tempat untuk
menyeberang yang aman dan selamat. Namun kenyataannya kondisi fasilitas
menyeberang bagi pejalan kaki di Jalan Pajajaran masih kurang sesuai karena
dampaknya dapat dilihat Ketika penyeberangan terjadi peningkatan Panjang
antrian dan tundaan karena lalu lintas di Jalan Pajajaran yang ramai.
Hasil analisis PV² merekomendasikan fasilitas penyeberangan pelican crossing,
namun Jalan Pajajaran merupakan jalan arteri primer sehingga yang layak
dipasang di jalan arteri seperti Jalan Pajajaran adalah fasilitas Jembatan
Penyeberangan Orang. Hasil analisis gelombang kejut menunjukan bahwa tundaan
dan antrian terbesar pada lajur arah Kota yaitu pada pukul 12.00 ? 12.15 WIB
dengan tundaan rata-rata terjadi 78,90 detik dan antrian sepanjang 2,558 km
dengan jumlah kendaraan dalam antrian 144,8 smp/jam. Antrian dan tundaan
kendaraan tersebut membutuhkan waktu penormalan dengan durasi 264,6 detik.
Sedangkan pada lajur arah Ciawi yaitu pada pukul 12.45 ? 13.00 WIB dengan
tundaan rata-rata 71,18 detik dan antrian 2,77 km dengan jumlah kendaraan
dalam antrian sebesar 129,37 smp/jam. Antrian dan tundaan kendaraan tersebut
membutuhkan waktu penormalan dengan durasi 129,37 detik.