DETAIL DOCUMENT
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BADUTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAMIGALUH I KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2021
Total View This Week0
Institusion
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Author
Kusumaningsih, Leny
Subject
RG Gynecology and obstetrics 
Datestamp
2022-09-21 07:18:02 
Abstract :
Latar Belakang: Indonesia termasuk ke dalam negara ketiga setelah Timor Leste dan Laos dengan prevalensi tertinggi di regional Asia Tenggara dengan rata-rata prevalensi balita stunting di Indonesia tahun 2005-2017 adalah 36,4% Tujuan Penelitian: Diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada baduta di wilayah Puskesmas Samigaluh I Kabupaten Kulon Progo Metode Penelitian: Desain case control. populasi terjangkau adalah seluruh baduta yang terdata di kohort atau register Puskesmas Samigaluh I, Kulon Progo tahun 2021. Teknik sampling menggunakan simple random sampling dengan sampel 50 responden yang terdiri dari 25 kelompok kasus dan 25 kelompok kontrol. Sumber data sekunder dari kohort. Analisis data menggunakan uji chi square dan regresi logistk. Hasil Penelitian: terdapat hubungan antara tinggi ibu (p=0,012) dan ASI eksklusif (p=0,021) dengan kejadian stunting pada baduta. Tidak ada hubungan antara umur ibu (p=0,248), BB lahir (p=0,733) dan Pendidikan ibu (p=1,000). Faktor yang paling berpengaruh adalah tinggi badan ibu dengan OR 5,762 Kesimpulan: Faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting adalah tinggi badan ibu dan ASI Eksklusif Kata Kunci: Stunting, ASI eksklusif, Tinggi Ibu 
Institution Info

Poltekkes Kemenkes Yogyakarta