DETAIL DOCUMENT
TINGKAT PENERIMAAN MAKANAN TAMBAHAN PENYULUHAN PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DI POSYANDU MELATI, PATUK, BANYURADEN, GAMPING, SLEMAN, YOGYAKARTA
Total View This Week0
Institusion
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Author
Hana Ika Nurmaitsa,
Subject
RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine 
Datestamp
2021-11-04 07:01:58 
Abstract :
Latar Belakang : Masa balita adalah periode perkembangan fisik dan mental yang pesat. Balita rawan terkena masalah gizi kurang karena kurangnya asupan. Pemberian makanan tambahan merupakan suatu upaya yang dapat dilakukan dalam rangka mencukupi kekurangan kebutuhan gizi dari konsumsi makan harian. Tujuan : Diketahuinya tingkat penerimaan balita pada Makanan Tambahan Penyuluhan yang diberikan dan kontribusi asupan makanan tambahan yang dikonsumsi oleh balita di Posyandu Melati, Patuk, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan desain cross sectional, yang dilakukan di Posyandu Melati, Patuk, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Sampel penelitian ini adalah seluruh balita yang datang ke posyandu pada bulan April, Mei, Dan Juni 2018 yang masuk dalam kriteria. Variabel yang diteliti adalah tingkat penerimaan balita dan kontribusi asupan energi dan protein. Data yang diperlukan adalah data berat awal dan berat akhir makanan tambahan yang diberikan pada balita yang dilakukan dengan metode penimbangan makanan. Hasil : Penerimaan makanan tambahan penyuluhan yang diberikan pada balita selama 3 bulan masih dalam kategori kurang karena dibawah 80%. Rata-rata kontribusi energi balita usia 24-36 bulan di posyandu Melati paling tinggi adalah bulan Juni sebesar 111.3±18.2%, sedangkan rata-rata kontribusi protein paling tinggi adalah bulan April sebesar 105.0±38.2%. Rata-rata kontribusi energi balita usia 37-59 bulan di posyandu Melati paling tinggi adalah bulan Juni 78.7±36.1%., sedangkan rata-rata kontribusi protein paling tinggi adalah bulan Mei sebesar 93.5±49.9%. Kesimpulan : Penerimaan makanan tambahan penyuluhan yang diberikan pada balita masih dalam kategori kurang karena dibawah 80%. Rata-rata kontribusi asupan energi dan protein usia 24-36 bulan paling tinggi adalah bulan Juni dan April. Rata-rata kontribusi energi dan protein balita usia 37-59 bulan paling tinggi adalah bulan Juni dan Mei. Kata Kunci : Pemberian Makanan Tambahan Penyuluhan, Tingkat Penerimaan, Kontribusi Asupan, Balita. 
Institution Info

Poltekkes Kemenkes Yogyakarta