Institusion
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Author
Gipayanti Aras, Gipayanti Aras
Quroti A’yun, Quroti A’yun
Dwi Eni Purwati, Dwi Eni Purwati
Subject
RK Dentistry
Datestamp
2019-02-07 01:22:38
Abstract :
ABSTRAK
Latar Belakang : Resesi gingiva merupakan terbukanya permukaan akar gigi akibat dari pergeseran marginal kearah apical menjauhi cement enamel junction (CEJ). Salah satu faktor penyebab resesi gingiva adalah menyirih.
Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan frekuensi kebiasaan menyirih terhadap tingkat keparahan resesi gingiva pada masyarakat di desa susut kabupaten bangli.
Metode Penelitian : Penelitian ini adalah survey analitik dengan pengambilan data cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan November-Desember di Desa Susut Kabupaten Bangli dengan total sampel sebanyak 70 orang yang diambil dengan Teknik stratified random sampling. Data di analisa menggunakan uji Chi-Square.
Hasil Penelitian : dari total sampel sebanyak 70 orang, Indeks Miller kelas IV dengan frekuensi, lama menyirih, serta bahan lengkap merupakan sampel terbanyak yang mengalami resesi gingiva sebanyak 21 orang (30.0%) , dan sebanyak 3 orang (4.3%) yang tidak mengalami resesi gingiva. Berdasrkan hasil uji korelasi Chi-Square, hubungan kebiasaan menyirih dengan resesi gingiva berdasarkan lama menyirih diperoleh (p=0.045), frekuensi menyirih per minggu (p=0.001), per hari (p=0.006), lama mengunnyah (p=0.038), dan kelengkapan bahan (p=0.029) <0.05. maka terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan menyirih dengan tingkat keparahan resesi gingiva.
Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan menyirih terhadap tingakat keparahan resesi gingiva.
Kata Kunci : Kebiasaan menyirih, Resesi gingiva, Kabupaten Bangli