DETAIL DOCUMENT
PERBEDAAN METODE SEDIMENTASI DAN METODE FLOTASI TERHADAP PEMERIKSAAN JUMLAH TELUR CACING SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH)
Total View This Week0
Institusion
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Author
Syayyidah, Gusti Ayu Dewi
Subject
RZ Other systems of medicine 
Datestamp
2022-06-16 08:58:18 
Abstract :
Latar Belakang: Infeksi kecacingan Soil Transmitted Helminth (STH) di dunia mencapai lebih dari 1,5 miliar orang atau 24 % dari seluruh populasi di dunia. Diagnosis infeksi kecacingan dapat dilakukan dengan pemeriksaan feses. Pemeriksaan feses metode sedimentasi merupakan metode yang menggunakan larutan yang memiliki berat jenis lebih rendah dari telur cacing, larutan yang digunakan yaitu NaCl 0,9 %. Sedangkan, metode flotasi merupakan metode yang menggunakan larutan yang memiliki berat jenis lebih tinggi dari berat jenis telur cacing, larutan yang digunakan yaitu NaCl jenuh. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui perbedaan metode sedimentasi dan metode flotasi terhadap pemeriksaan jumlah telur cacing Soil Transmitted Helminth (STH). Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian Observasional dengan desain penelitian Cross-sectional. Data hasil diuji menggunakan uji Mann-Whitney U dengan SPSS 20.0 for Windows. Hasil Penelitian: Metode sedimentasi ditemukan jumlah telur cacing sebanyak 108 telur cacing dengan rerata 6,75. Sedangkan, metode flotasi ditemukan jumlah telur cacing sebanyak 217 telur cacing dengan rerata 13,56. Rerata selisih antara metode sedimentasi dan metode flotasi adalah 7,56. Hasil analisis statistik uji Mann-Whitney U dengan Asymp. Sig. (2-tailed) 0,001 (p < 0,05). Kesimpulan: Ada perbedaan metode sedimentasi dan metode flotasi terhadap pemeriksaan jumlah telur cacing Soil Transmitted Helminth (STH). Kata Kunci: Telur cacing Soil Transmitted Helminth (STH), Sedimentasi, Flotasi 
Institution Info

Poltekkes Kemenkes Yogyakarta