PENGARUH PENDIAMAN DARAH SITRAT PADA SUHU 2-8°C TERHADAP NILAI ACTIVATED PARTIAL THROMBOPLASTIN TIME (APTT)
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Author
Afifah, Destine
Subject
RZ Other systems of medicine
Datestamp
2022-06-17 02:03:39
Abstract :
Latar Belakang: Pemeriksaan APTT (Activated Partial Thromboplastin Time) adalah pemeriksaan rutin hemostasis yang digunakan untuk mengevaluasi mekanisme pembekuan darah pasien pada jalur instrinsik dan jalur bersama. Pada jalur tersebut ada faktor koagulasi labil yang dapat dipengaruhi oleh suhu dan waktu pendiaman darah sitrat. Pendiaman darah sitrat dapat terjadi karena jumlah sampel yang terlalu banyak ataupun transportasi sampel yang menyebabkan darah sitrat tidak segera di sentrifugasi untuk mendapatkan plasma sitrat. Tujuan Penelitian: Mengetahui pengaruh waktu pendiaman darah sitrat pada suhu 2-8°C terhadap nilai Activated Partial Thromboplastin Time (APTT). Metode Penelitian: Jenis penelitian adalah eksperimen semu dengan desain penelitian post test only design. Sampel yang digunakan adalah darah sitrat dari 10 orang responden yang diperoleh dengan teknik sampling simple random sampling. Masing-masing responden diambil darah sitrat sebanyak lima tabung, yang akan diberikan perlakuan pendiaman selama 0 jam(segera diperiksa), 0.5 jam, 1 jam, 1.5 jam, dan 2 jam pada suhu 2-8°C sebelum disentrifugasi. Terdapat total 50 data yang diolah secara deskriptif dan statistik menggunakan uji Repeated Measure ANOVA pada aplikasi SPSS versi 20 for windows. Hasil: Hasil penelitian menunjukan tidak ada pengaruh pendiaman darah sitrat pada suhu 2-8°C terhadap nilai Activated Partial Thromboplastin Time (APTT) (p=0,101). Persentase selisih rerata nilai APTT pemeriksaan segera dengan pendiaman darah sitrat pada suhu 2-8°C secara berurutan 0,20% ; 0,10% ; 2,31% ; 4,08% yaitu <10% , yang berarti tidak bermakna secara klinis. Kesimpulan: Tidak ada pengaruh pendiaman darah sitrat pada suhu 2-8°C terhadap nilai Activated Partial Thromboplastin Time (APTT). Kata Kunci: nilai Activated Partial Thromboplastin Time (APTT), Darah Sitrat, Waktu Pendiaman, Suhu.
Latar Belakang: Pemeriksaan APTT (Activated Partial Thromboplastin Time) adalah pemeriksaan rutin hemostasis yang digunakan untuk mengevaluasi mekanisme pembekuan darah pasien pada jalur instrinsik dan jalur bersama. Pada jalur tersebut ada faktor koagulasi labil yang dapat dipengaruhi oleh suhu dan waktu pendiaman darah sitrat. Pendiaman darah sitrat dapat terjadi karena jumlah sampel yang terlalu banyak ataupun transportasi sampel yang menyebabkan darah sitrat tidak segera di sentrifugasi untuk mendapatkan plasma sitrat. Tujuan Penelitian: Mengetahui pengaruh waktu pendiaman darah sitrat pada suhu 2-8°C terhadap nilai Activated Partial Thromboplastin Time (APTT). Metode Penelitian: Jenis penelitian adalah eksperimen semu dengan desain penelitian post test only design. Sampel yang digunakan adalah darah sitrat dari 10 orang responden yang diperoleh dengan teknik sampling simple random sampling. Masing-masing responden diambil darah sitrat sebanyak lima tabung, yang akan diberikan perlakuan pendiaman selama 0 jam(segera diperiksa), 0.5 jam, 1 jam, 1.5 jam, dan 2 jam pada suhu 2-8°C sebelum disentrifugasi. Terdapat total 50 data yang diolah secara deskriptif dan statistik menggunakan uji Repeated Measure ANOVA pada aplikasi SPSS versi 20 for windows. Hasil: Hasil penelitian menunjukan tidak ada pengaruh pendiaman darah sitrat pada suhu 2-8°C terhadap nilai Activated Partial Thromboplastin Time (APTT) (p=0,101). Persentase selisih rerata nilai APTT pemeriksaan segera dengan pendiaman darah sitrat pada suhu 2-8°C secara berurutan 0,20% ; 0,10% ; 2,31% ; 4,08% yaitu <10% , yang berarti tidak bermakna secara klinis. Kesimpulan: Tidak ada pengaruh pendiaman darah sitrat pada suhu 2-8°C terhadap nilai Activated Partial Thromboplastin Time (APTT). Kata Kunci: nilai Activated Partial Thromboplastin Time (APTT), Darah Sitrat, Waktu Pendiaman, Suhu.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
