DETAIL DOCUMENT
DAYA HAMBAT MINYAK ATSIRI RIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica Val.) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Aspergillus flavus
Total View This Week0
Institusion
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Author
Puspitaningtyas, Nydia Elian
Subject
RZ Other systems of medicine 
Datestamp
2022-06-28 04:38:59 
Abstract :
DAYA HAMBAT MINYAK ATSIRI RIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica Val.) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Aspergillus flavus Nydia Elian Puspitaningtyas1, Subiyono2, Zulfikar Husni Faruq3 1,2,3Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Ngadinegaran MJ III/62 Yogyakarta, Telp. (0274) 374200 email : nydia18elian@gmail.com ABSTRAK Latar Belakang : Mikroorganisme penyebab penyakit pada manusia salah satunya adalah jamur. Jamur Aspergillus flavus menyebabkan penyakit otomikosis. Pengobatan otomikosis biasanya dilakukan dengan memberikan obat antifungi golongan azol yang dapat memberikan efek menguntungan dan merugikan. Obat tradisional dapat memberikan alternatif yakni dengan memanfaatkan tanaman yang banyak mengandung senyawa aktif yang mampu berperan sebagai antijamur. Salah satunya adalah rimpang kunyit yang mengandung minyak atsiri sebanyak 1,5-2,5%. Tumeron, karvakrol, ?-felandren, dan terpinolen merupakan konstituen yang menyusun minyak atsiri yang memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan jamur. Tujuan : Mengetahui daya hambat minyak atsiri rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.) terhadap pertumbuhan jamur Aspergillus flavus. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen murni dengan rancangan Post Test Only with Control Group Design. Subjek penelitian ini adalah jamur Aspergillus flavus berumur 24 jam yang diinokulasikan pada media SDA dan diberi minyak atsiri dengan konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100%. Pengamatan daya hambat minyak atsiri rimpang kunyit sebagai antifungi dengan mengukur zona hambat menggunakan jangka sorong. Hasil : Rata-rata diameter zona hambat pada pertumbuhan jamur Aspergillus flavus pada konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% adalah 3,3 mm; 6,3 mm; 7,5 mm; 10,3 mm dan 14,3 mm. Semakin tinggi konsentrasi minyak atsiri maka semakin besar diameter zona hambatnya. Hasil analisa statistik menunjukkan adanya perbedaan rerata diameter zona hambat berbagai konsentrasi minyak atsiri rimpang kunyit terhadap daya hambat pertumbuhan jamur Aspergillus flavus. Kesimpulan : Minyak atsiri rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.) dapat menghambat pertumbuhan jamur Aspergillus flavus. Kata Kunci : Minyak atsiri rimpang kunyit, Aspergillus flavus, antifungi 
Institution Info

Poltekkes Kemenkes Yogyakarta