Abstract :
Latar Belakang : Stres adalah respon umum individu untuk mengatasi stresor
yang dihadapi oleh individu, baik stresor internal ataupun stresor eksternal. Stres
merupakan salah satu faktor risiko terjadinya gangguan saluran cerna atau gejala
gastrointestinal. Prevelensi kasus gangguan emosional di Kabupaten Kuningan
pada kelompok usia lebih dari 15 tahun berkisar 8,9%. Sedangkan prevelensi
kasus penyakit gangguan pencernaan di Kecamatan Ciwaru berkisar 871 kasus.
Tujun dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara stress dengan
gejala gangguan pencernaan pada remaja di Desa Andamui Kecamatan Ciwaru
tahun 2022.
Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian Kuantitatif dengan metode analitik
cross sectional. Populasi dan sampel penelitian ini remaja di Desa Andamui yang
berusia 14-19 tahun dengan teknik Proporsional Random Sampling yang
berjumlah 121 remaja. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Rank
Spearman.
Hasil : Hasil penelitian menunjukan bahwa responden yang mengalami stres berat
sebanyak 17 responden (14,1%), responden yang mengalami stress sedang
sebanyak 88 remaja (72,7%), dan responden yang mengalami stres ringan
sebanyak 16 responden (13,2%). Sedangkan untuk gejala gangguan pencernaan
responden yang mengalami gangguan pencernaan berat sebanyak 16 responden
(13,2%), responden yang mengalami gangguan pencernaan sedang sebanyak 91
responden (75,2%), dan responden yang mengalami gangguan pencernaan ringan
sebanyak 14 responden (11,6%).
Simpulan : Berdasalkan Hasil penelitian maka, Terdapat hubungan antara stres
dengan gejala gangguan pencernaan pada remaja di Desa Andamui Kecamatan
Ciwaru tahun 2022 dengan ?-value 0,036.
Kata Kunci : Stres, Remaja, Gejala Gangguan Pencernaan
Kepustakaan : 2 Buku (2012-2021), 36 Jurnal (2015-2021), 3 Skripsi dan
Artikel (2014-2021)