HUBUNGAN PENERAPAN 5 PILAR SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA USIA 0-5 TAHUN DI DESA CILEULEUY KECAMATAN CIGUGUR KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2021
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi
Author
HASFERACA, FEGGY ANKET
Subject
614 Kesehatan Masyarakat
Datestamp
2023-04-05 07:18:30
Abstract :
Latar Belakang : Pencegahan kejadian diare ini penting karena mengubah perilaku diri sendiri seperti yang terkandung dalam 5 pilar STBM. Berdasarkan data laporan bulanan di Puskesmas Sukamulya, jumlah balita yang mengalami diare pada tahun 2020 sebanyak 282 kasus dan sampai bulan Maret tahun 2021 terjadi 69 kasus kejadian diare. Angka kejadian diare di Desa Cileuleuy cukup tinggi yaitu 37,7% dibandingkan dengan kejadian diare di Desa Cigugur hanya mencapai 4,3 % yang termasuk ke dalam wilayah kerja Puskesmas Sukamulya. Metode : Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian observasional dengan desain penelitian case control study. Variabel dalam penelitian ini yaitu variabel independent meliputi 5 pilar STBM dan variabel dependent yaitu kejadian diare. Populasi dalam penelitian ini yaitu sebanyak 300 responden. Sampel dalam penelitian ini simple random sampling sebanyak 67 responden kasus dan 67 responden kontrol. Lokasi penelitian yaitu di Desa Cileuleuy Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan pada tahun 2021. Hasil : Hubungan Penerapan 5 Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dengan kejadian diare di Desa Cileuleuy Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan Tahun 2021 dengan variabel pilar 1 dengan kejadian diare terdapat p value 0,000, pilar 2 dengan kejadian diare p value 0,000, pilar 3 dengan kejadian diare p value 0,000 dan pilar 5 dengan kejadian diare p value 0,000. Kesimpulan : Ada hubungan penerapan 5 pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dengan kejadian diare pada balita usia 0-5 tahun di Desa Cileuleuy Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan Tahun 2021. Saran : Pada pemegang program STBM dapat mengadakan penyuluhan atau pendidikan kesehatan yang berkaitan dengan sanitasi total.
Latar Belakang : Pencegahan kejadian diare ini penting karena mengubah perilaku diri sendiri seperti yang terkandung dalam 5 pilar STBM. Berdasarkan data laporan bulanan di Puskesmas Sukamulya, jumlah balita yang mengalami diare pada tahun 2020 sebanyak 282 kasus dan sampai bulan Maret tahun 2021 terjadi 69 kasus kejadian diare. Angka kejadian diare di Desa Cileuleuy cukup tinggi yaitu 37,7% dibandingkan dengan kejadian diare di Desa Cigugur hanya mencapai 4,3 % yang termasuk ke dalam wilayah kerja Puskesmas Sukamulya. Metode : Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian observasional dengan desain penelitian case control study. Variabel dalam penelitian ini yaitu variabel independent meliputi 5 pilar STBM dan variabel dependent yaitu kejadian diare. Populasi dalam penelitian ini yaitu sebanyak 300 responden. Sampel dalam penelitian ini simple random sampling sebanyak 67 responden kasus dan 67 responden kontrol. Lokasi penelitian yaitu di Desa Cileuleuy Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan pada tahun 2021. Hasil : Hubungan Penerapan 5 Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dengan kejadian diare di Desa Cileuleuy Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan Tahun 2021 dengan variabel pilar 1 dengan kejadian diare terdapat p value 0,000, pilar 2 dengan kejadian diare p value 0,000, pilar 3 dengan kejadian diare p value 0,000 dan pilar 5 dengan kejadian diare p value 0,000. Kesimpulan : Ada hubungan penerapan 5 pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dengan kejadian diare pada balita usia 0-5 tahun di Desa Cileuleuy Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan Tahun 2021. Saran : Pada pemegang program STBM dapat mengadakan penyuluhan atau pendidikan kesehatan yang berkaitan dengan sanitasi total.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
