DETAIL DOCUMENT
HUBUNGAN KONDISI LINGKUNGAN FISIK RUMAHDENGAN KEJADIAN KELUHAN INFEKSI SALURAN PERNAFASANAKUT PADA BALITA DI DESA CIKEUSAL KECAMATAN CIMAHI KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2021
Total View This Week0
Institusion
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi
Author
NOVIA, KIKI
Subject
614 Kesehatan Masyarakat 
Datestamp
2023-04-05 04:36:55 
Abstract :
Latar Belakang: Lingkungan fisik rumah yang tidak memenuhi syarat, berisiko besar terhadap kejadian ISPA. Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian ISPA terbagi atas dua kelompok besar yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Cimahi pada tahun 2018 kejadian ISPA pada balita tertinggi berada di Desa Cikeusal sebanyak 272 kasus, kemudian pada tahun 2019 kejadian ISPA di desa tersebut meningkat menjadi 619 kasus dan pada tahun 2020 kejadian ISPA nya mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, namun Desa Cikeusal masih menjadi Desa dengan kasus ISPA tertinggi pada balita di Kecamatan Cimahi dengan jumlah 231 kasus dari total penduduk usia balita 525 balita. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kondisi lingkungan fisik rumah dengan kejadian keluhan ISPA pada balita di Desa Cikeusal Kecamatan Cimahi Kabupaten Kuningan Tahun 2021. Metode Penelitian: Penelitian inidilaksanakan di Desa Cikeusal, Kecamatan Cimahi pada tanggal 28 juli ? 3 agustus 2021. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian ini seluruh balita yang ada di Desa Cikeusal dengan jumlah 552, dan didapatkan sampel sebanyak 227 yang diambil menggunakan teknik sampling yaitu random sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan uji Chi-square. Hasil: Hasil penelitian menujukkan bahwa Analisis usia dengan kejadian ISPA mendapat nilai p 0,000. Status Imunisasi dengan kejadian ISPA mendapat nilai p 0,423.Perilaku merokok dengan kejadian ISPA mendapat nilai p 0,000.Jenis lantai dengan kejadian ISPA mendapat nilai p 0,082.Jenis dinding dengan kejadian ISPA mendapat nilai p 0,552.Kepadatan hunian dengan kejadian ISPA mendapat nilai p 0,015.Luas ventilasi dengan kejadian ISPA mendapat nilai p 0,006.Kelembaban dengan kejadian ISPA mendapat nilai p 0,010.Suhu dengan kejadian ISPA mendapat nilai p 0,451. Kepemilikan lubang asap dapur dengan kejadian ISPA mendapat nilai p 0,633. Simpulan: Hasil penelitian ini menunjukan terdapat hubungan antara usia, perilaku merokok, kepadatan hunian, luas ventilasi, dan kelembaban dengan kejadian ISPA pada balita. Saran:Masyarakat diharapkan lebih meningkatkan pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya melaukan pencegahan terhadap penyakit infeksi salah satunya ISPA. 
Institution Info

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi