Abstract :
Remaja dengan tingkat kepercayaan diri rendah mudah frustasi saat memiliki
masalah, kurang termotivasi, malas, dan tidak mempunyai kemampuan berbicara
yang baik. Salah satu faktor yang bisa mempengaruhi kepercayan diri yaitu pola
komunikasi orang tua yang merupakan lingkungan paling pertama serta utama dalam
menyerap nilai, norma dan perilaku sebelum remaja mengenal lingkungan yang lebih
luas. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara pola komunikasi orang tua
dengan tingkat kepercayaan diri pada mahasiswa keperawatan tingkat 1 di Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan.
Jenis penelitian ini merupakan analitik dengan metode cross sectional. Teknik
pengambilan sampel menggunakan Propotionate Stratified Random Sampling dengan
jumlah populasi yaitu 133 mahasiswa keperawatan tingkat I di Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Kuningan dan jumlah sampel 100 responden. Instrumen penelitian ini
menggunakan kuesioner google form dan telah dilakukan uji validitas. Analisis
univariat menggunakan distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan Rank
Spearman.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar pola komunikasi orang tua
tinggi sebesar 45 responden (45%), kepercayaan diri sedang sebesar 55 responden
(55%). Hasil analisis bivariat menunjukan bahwa terdapat hubungan antara pola
komunikasi orang tua dengan tingkat kepercayaan diri p value 0,001 dan nilai
korelasi sebesar 0,334.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
antara pola komunikasi orang tua dengan tingkat kepercayaan diri pada mahasiswa
keperawatan tingkat 1 di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan. Saran yang bisa
diberikan kepada remaja yaitu untuk setiap hari berbicara dengan orang dan merasa
nyaman ketika berbicara dengan orang tua, selain itu untuk selalu yakin dengan
kemampuan yang dimiliki dan optimis dapat mencapai apa yang diharapkan.
Kata kunci : kepercayaan diri, komunikasi
Kepustakaan : ( 9 buku, 9 jurnal, 2 skripsi, 2 artikel 2012-2022)