Abstract :
Latar Belakang : Menurut survey yang dilakukan oleh ZAP 62,2% di Indonesia
mengaku pernah menjadi korban cyberbullying dan body shaming. Sosial media
sebagai sarana berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu dan juga untuk
menyalurkan sebuah hobi seperti contoh content creator yang mengunggah video
atau foto untuk dinikmati para pengguna sosial media lainnya. Namun saat ini sering
kali terjadi cyberbullyig. di kalangan content creator ataupun influencer. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui hubungan cyberbullying dengan overthinking pada
content creator pengguna sosial media di Kuningan Jawa Barat tahun 2022.
Metode : Jenis
penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan rancangan cross
sectional. Pengambilan sample menggunakan total sampling dengan jumlah populasi
sebanyak 37 respoonden. Pengumpulan data mengguanakan kuetioner berbentuk
google form. Teknik analisa data menggunakan uji chi square.
Hasil : Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 34
responden (91,9%), mengalami cyberbullying yang terjadi pada content creator, 35
responden (94,6%) mengalami overthinking. Hasil uji statistic chi square diperoleh
hasil yaitu terdapat hubungan antara cyberbullying dengan overthinking pada content
creator pengguna sosial media di Kuningan Jawa Barat tahun 2022. Dengan hasil
yang diperoleh ?value 0,000 =0,5.
Simpulan dan Saran : Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa, terdapat hubungan antara cyberbullying dengan overthinking
pada content creator pengguna sosial media di Kuningan Jawa Barat tahun 2022.
Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional,
sehingga masih perlu dilakukan penelitian kualitatif agar diperoleh hasil yang lebih
mendalam.
Kata kunci : cyberbullying, overthinking, content creator
xix
Kepustakaan : 15 jurnal, 2 skripsi, 2 artikel 2018-2021