Abstract :
Latar Belakang: Berat badan lahir rendah merupakan salah satu penyebab
langsung kematian bayi. Berdasarkan data Provinsi Jawa Barat tahun 2019,
angka kematian bayi mencapai 2.851 / 1.000 kelahiran hidup. Penyebab kematian
bayi tersebut antara lain BBLR sebanyak 40,25%. Dampak tidak langsung yang
ditimbulkan dapat berupa dampak jangka panjang seperti keterlambatan
pertumbuhan dan perkembangan pada masa anak-anak. Jumlah kelahiran di
RSUD 45 Kuningan pada bulan September 2021 s/d Januari 2022 sebanyak 96
orang dan setengahnya mengalami berat badan lahir rendah. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara paritas dan jarak kehamilan dengan
kejadian berat badan lahir rendah di RSUD 45 Kuningan Tahun 2022.
Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kohort retrospektif dengan
rancangan case control. Responden berjumlah 96 orang yang diambil
menggunakan teknik total sampling. Pengambilan data menggunakan data
sekunder yaitu dari rekam medik, kemudian dianalisis secara univariat dan
bivariat dengan uji chi square.
Hasil: Analisis univariat didapatkan hasil, paritas multipara 52 responden
(54,2%). Jarak kehamilan ideal 87 responden (90,6%). BBLR 48 orang (50%)
dan tidak BBLR 48 orang (50%). Analisis bivariat dari 2 variabel yang diteliti
didapat hasil, paritas dengan kejadian BBLR (Pvalue = 0,000) dan jarak kehamilan
dengan kejadian BBLR (Pvalue = 0,007).
Simpulan: Terdapat hubungan antara variabel paritas dan jarak kehamilan
dengan kejadian berat badan lahir rendah di RSUD 45 Kuningan Tahun 2022.
Diharapkan ibu hamil untuk rutin melakukan pemeriksaan kehamilan agar dapat
diketahui ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil
untuk mencegah BBLR.
Kata Kunci: Paritas, Jarak Kehamilan, Berat Badan Lahir Rendah.
Daftar Pustaka: 5 buku (2016-2020), 19 jurnal (2017-2022), 4 skripsi (2017-
2022)