Abstract :
Stres kerja pada perawat sangat mempengaruhi pada kualitas pelayanan
keperawatan yang diberikan kepada pasien. American National Of Occupation
Health stres kerja perawat merupakan 40 kasus teratas, Vietnam 18,5% stress kerja
perawat. PPNI menyatakan perawat Indonesia pernah mengalami stres kerja 50,9%,
44% perawat pelaksana diruang rawat inap RS Husada. Riskesdas Provinsi Jawa
Barat 12,11% gangguan emosional pada penduduk ?15 tahun dan di Kabupaten
Kuningan 8,93%. Faktornya yang menyebabkan stres kerja pada perawat
diantaranya faktor pekerjaan, faktor individual, dan faktor pendukung. Tujuan
untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan stres kerja perawat di
ruang instalasi rawat inap Rumah Sakit KMC tahun 2022.
Jenis penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan pendekatan metode
cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat di ruang instalasi
rawat inap kelas II dengan jumlah 33 orang. Sampel penelitian ini menggunakan
total sampling. Analisis data dilakukan dengan uji chi-square.
Hasil penelitian dari faktor lingkungan fisik perawat kurang baik 19 perawat
(57,6%), masa kerja lama 22 perawat (66,7%), penilaian diri perawat negatif 17
perawat (51,5%) dan dukungan sosial perawat kurang baik 21 perawat (63,6%)
dengan stres kerja sedang terbanyak 31 perawat (93,9%). Hasil bivariat faktor
lingkungan fisik, masa kerja, penilaian diri dan dukungan sosial masing-masing
dengan nilai (p=1.000).
Tidak terdapat hubungan antara faktor lingkungan fisik, masa kerja,
penilaian diri, dukungan sosial dengan stres kerja perawat di ruang instalasi rawat
inap Rumah Sakit KMC tahun 2022. Disarankan kepada perawat dapat menerapkan
strategi coping yang baik, berpikir logis dan positif supaya melakukan pelayanan
keperawatan dengan baik, menerapkan area lingkungan keraj yang nyaman,
membina hubungan yang erat dan healing bersama.