Abstract :
Latar Belakang: Prevalensi sindrom dispepsia tahun 2020 secara global bervariasi
antara 7-45%, di Jawa Barat terdapat 66.479 kasus dan di Kabupaten Kuningan
terdapat 3091 kasus. Sindrom dispepsia merupakan keluhan yang sering dijumpai
dalam praktik klinis sehari-hari, khususnya pada mahasiswa tingkat akhir yang
dituntut untuk mencapai standar kesempurnaan dalam akademik sehingga
menimbulkan berbagai masalah kesehatan diantaranya gangguan pencernaan
sindrom dispepsia dengan faktor pemicu seperti pola makan yang tidak teratur dan
kebiasaan konsumsi makanan pedas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara pola makan dan kebiasaan konsumsi makanan pedas dengan
sindrom dispepsia pada mahasiswa keperawatan tingkat akhir Stikes Kuningan
tahun 2022.
Metode: Penelitian menggunakan kuantitatif dengan metode analitik korelasional
dan rancangan cross sectional. Dengan populasi 178 mahasiswa S1 keperawatan
tingkat akhir Stikes Kuningan. Pengambilan sampel dengan teknik proportionate
stratified random sampling didapatkan 123 mahasiswa. Instrumen yang digunakan
berupa lembar kuesioner. Analisis dilakukan secara univariat dan bivariat
menggunakan uji statistik Chi Square.
Hasil: Penelitian sebagian besar responden pola makannya baik dengan jumlah 69
(56,1%) mahasiswa, responden dengan kebiasaan buruk konsumsi makanan pedas
dengan jumlah 76 (61,8%) mahasiswa, responden yang mengalami sindrom
dispepsia 71 (57,7%) mahasiswa. Didapatkan bivariat nilai ?= 0,013 dan ?= 0,005.
Simpulan: Terdapat hubungan antara pola makan dan kebiasaan konsumsi
makanan pedas dengan sindrom dispepsia pada mahasiswa keperawatan tingkat
akhir Stikes Kuningan tahun 2022. Diharapkan mahasiswa dapat menjaga pola
makannya dengan baik dan teratur serta mengurangi kebiasaan konsumsi makanaan
yang terlalu pedas.
Kata Kunci : Pola makan, Konsumsi pedas, Sindrom dispepsia
Kepustakaan : 4 Buku (2012-2021), 31 Jurnal (2015-2021), 7 Skripsi dan Artikel
(2014-2021)