DETAIL DOCUMENT
Analisis Situasi dan Perancangan Strategi Pengelolaan Sampah (Studi Kasus Kapanewon Srandakan, Kabupaten Bantul, DIY)
Total View This Week0
Institusion
Universitas Ahmad Dahlan
Author
Andriyano, Andriyano
Subject
Q Science (General) 
Datestamp
2024-04-20 04:01:50 
Abstract :
Sampah di Indonesia berpotensi menciptakan dampak buruk pada lingkungan dan kesehatan masyarakat, sehingga Indonesia menepati posisi ke-4 di dunia dalam masalah sampah. Data Dinas Lingkungan Hidup menunjukkan Kecamatan Srandakan berada dalam prioritas kedua dalam penanganan sampah dengan total timbunan 8 ton/hari, terbagi pada Trimurti 4,65 ton/hari dan Poncosari 3,35 ton/hari. Penanganan sampah di Kapanewon Srandakan belum optimal, dan terdapat perbedaan data laporan resmi dangan kondisi dilapangan. Informasi mengenai pengelolaan sampah di setiap Kalurahan di Kapanewon Srandakan masih kurang. Oleh karena itu, diperlukan strategi pengelolaan sampah yang sesuai untuk mendukung program ?Bantul Bersih Sampah?. Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis situasi pengelolaan sampah dan (2) merancang strategi pengelolaan sampah di Kapanewon Srandakan. Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif, SWOT, dan AHP. Data didapatkan melalui wawancara narasumber berdasarkan tingkat pemahamannnya, observasi, dan studi pustaka. Penelitian dilakukan dengan memahami situasi pengelolaan sampah, serta mengidentifikasi permasalahan internal dan eksternal terkait perumusan strategi yang tepat di Kapanewon Srandakan. Analisis situasi pengelolaan sampah dilakukan dengan menggunakan metode Deskriptif. Sedangkan perancangan Strategi pengelolaan sampah menggunakan metode analisis SWOT yang dilanjutkan menggunakan metode AHP untuk pemilihan kriteria perancangan strategi pengelolaan sampah. Hasil penelitian analisis situasi dan perancangan strategi pengelolaan sampah di Kapanewon Srandakan adalah: (1) Analisis situasi pengelolaan sampah di Kapanewon Srandakan memperlihatkan perbedaan luas wilayah, jumlah penduduk, jumlah sampah, jenis unit pengelolaan sampah dan jumlah armada antara kedua Kalurahan tersebut. (2) Perancangan strategi pengelolaan sampah menggunakan matrik SWOT dan AHP di Kapanewon Srandakan menghasilkan 5 strategi prioritas dari 9 strategi yang ada. Prioritas strategi termasuk dalam peningkatan fasilitas, kesadaran masyarakat, penerapan teknologi, kemitraan dengan sektor swasta, dan upaya pencegahan pencemaran lingkungan. Sementara strategi lain yang tidak dipilih tetap relevan sebagai opsi alternatif unuk pengembangan pengelolaan sampah di Kapanewon Srandakan. Semua langkah ini dilakukan untuk mengoptimalkan pengelolaan sampah yang ada, menciptakan lingkungan bersih dan memajukan program ?Bantul Bersih Sampah?. 
Institution Info

Universitas Ahmad Dahlan