Abstract :
Keterampilan metakognisi di SD Muhammadiyah Demangan masih tergolong rendah.
Rendahnya keterampilan metakognisi tersebut ditunjukan dengan kurangnya penggunaan
pengetahuan yang telah dipelajari, mengintegrasikan informasi yang telah diperoleh,
memilih serta menggunakan strategi pembelajaran. Model pembelajaran Creative
Problem Solving bukan hanya sekedar mengetahui, mengingat dan menerapkan informasi
yang telah didapat, namun melatih peserta didik untuk dapat menganalisis dan mencari
solusi dari suatu permasalahan yang dihadapi. Model pembelajaran ini sangat tepat untuk
meningkatkan ketermpilan metakognisi pesrta didik.
Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Bentuk penelitian yaitu quasi
eksperiment dengan desain One-group Pretest-Postest. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh peserta didik kelas IV di SD Muhammadiyah Demangan yang berjumlah
60 peserta didik. Sampel penelitian ini berjumlah 25 peserta didik kelas IV Al-Fatih. Alat
pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi keterlaksanaan model
pembelajaran dan angket pretest postest keterampilan metakognisi. Uji validitas
instrumen menggunakan product moment dan uji reliabilitas menggunakan alpha
Cronbach. Teknik analisis data dilakukan dengan statistik deskriptif dan uji hipotesis
menggunakan effect size (Cohend?d).
Hasil penelitian menunjukkan nilai pretest-postest keterampilan metakognisi peserta
didik didominasi kategori sedang. Analisis lembar observasi keterlaksanaan model
pembelajaran pertemuan pertama sebesar 92% dan kedua sebesar 92% yang termasuk di
kategori sangat baik. Hasil analisis nilai effect size (Cohend?d) diperoleh nilai sebesar
3.73 dengan kriteria sangat besar. Hal ini menunjukkan bahwa melalui kegiatan
pemecahan masalah dalam proses pembelajaran, penggunaan model pembelajaran
Creative Problem Solving efektif untuk meningkatkan keterampilan metakognisi IPA
peserta didik.