DETAIL DOCUMENT
Evaluasi program sekolah inklusi di Sekolah Dasar Muhammadiyah Banguntapan Yogyakarta
Total View This Week0
Institusion
Universitas Ahmad Dahlan
Author
Putra, Stefhan Alfian
Subject
L Education (General) 
Datestamp
2024-07-02 04:42:19 
Abstract :
Pendidikan inklusi merupakan akses pendidikan yang dapat menjadi jembatan untuk mewujudkan pendidikan wajib belajar 12 tahun .Setiap sekolah yang mengaplikasikan pendidikan inklusi harus bisa memperbaharui sistem pendidikan dalam mewujudkan hak yang akan didapatkan oleh setiap anak. Penelitian ini bertujuan Untuk mengevaluasi konteks, input, program, dan produk penyelenggaraan sekolah inklusi di SD Muhammadiyah Banguntapan Yogyakarta. Penelitian ini merupakan jenis penelitian evaluasi program dengan pendekatan model CIPP. Penelitian ini dilakukan di SD Muhammadiyah Banguntapan Yogyakarta. Subjek penelitian adalah Kepala sekolah, guru kelas 1-6, dan guru pembimbing khusus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Keabsahan data dengan triangulasi sumber dan triangulasi Teknik. Teknik analisis datanya yaitu reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Konteks pelaksanaan program sekolah inklusi di SD Muhammdiyah Banguntapan bertujuan untuk memberikan kesempatan mengenyam pendidikan untuk anak-anak yang masuk dalam kategori ABK. (2) Input pelaksanaan program sekolah inklusi di SD Muhammdiyah Banguntapan Kurikulum yang digunakan merupakan kurikulum adaptif/modifikasi, sumber daya manusia yang terlibat dalam pelaksanaan program sekolah inklusi adalah guru dan GPK, sarana prasarana yang diperlukan seperti alat peraga atau media pembelajaran, dan pembiayaan untuk penyelenggaraan program sekolah inklusi diperoleh dari dinas. (3) Proses pelaksanaan program sekolah inklusi di SD Muhammdiyah Banguntapan Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum adaptif/modifikasi yang harus menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan ABK. Jumlah Guru Pembimbing Khusus (GPK) yang tersedia masih kurang. Sarana prasarana yang dimiliki belum memadai berbagai jenis kebutuhan ABK. Sekolah hanya mendapat bantuan dana dari dinas dan tidak menerima bantuan dana dari luar pemerintah (lembaga swasta). Dan (4) Produk pelaksanaan program sekolah inklusi di SD Muhammdiyah Banguntapan yang belum sesuai dengan delapan standar pendidikan inklusif, yaitu standar sarana prasarana, serta standar kompetensi guru dan tenaga kependidikan. Penyelenggaraan program sekolah inklusi yang telah sesuai dengan delapan standar yaitu standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar penilaian, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. 
Institution Info

Universitas Ahmad Dahlan