Abstract :
Latar Belakang: Hasil data Kemenkes tahun 2018 diketahui sebanyak 5,2 juta remaja putri mengalami Pruritus vulvae selama menstruasi. Tahun 2019, sebanyak 80% remaja putri Indonesia pernah mengalami Pruritus vulvae, 20% mengalami Pruritus vulvae akut dan 40% mengalami Pruritus vulvae kronis yang disebabkan jamur, bakteri dan virus akibat vulva hygiene kurang. Pengetahuan merupakan dasar terbentuknya suatu perilaku seseorang. Sedangkan, sikap merupakan keadaan pikiran yang dipersiapkan untuk merespon suatu objek yang diorganisasikan melalui pengalaman dan secara langsung atau tidak dapat mempengaruhi tindakan seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan dan sikap remaja putri mengenai vulva hygiene saat menstruasi dengan kejadian Pruritus vulvae di SMP Negeri 1 Karangnongko. Metode: Penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dengan analisis Chi-Square. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 159 siswi dengan teknik pengumpulan purposive sampling. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus di SMP Negeri 1 Karangnongko Kabupaten Klaten. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang perilaku vulva hygiene saat menstruasi dengan kejadian Pruritus vulvae ( p-value 1.000 dan CI 95% (90,453-2,020)). Kemudian, tidak ada hubungan antara sikap remaja putri dengan kejadian Pruritus vulvae (p-value 0,369 CI 95% (0,381-1,335)). Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang perilaku vulva hygiene saat menstruasi dengan kejadian Pruritus vulvae dan tidak ada hubungan antara sikap remaja putri dengan kejadian Pruritus vulvae.