Abstract :
Latar Belakang: Berat bayi lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu penyebab
morbiditas dan mortalitas neonatus di negara berkembang termasuk Indonesia. Terdapat
faktor ibu diantaranya anemia, umur ibu, paritas. Prevalensi kejadian BBLR tahun 2022
di DIY terdapat sebesar 6,4%, angka ini lebih rendah dari prevalensi kejadian BBLR di
tingkat nasional yang mecapai 8,8%. Sedangkan prevalensi kejadian BBLR di Kota
Yogyakarta tahun 2023 sebesar 7,72%, yang terdapat pada prevalensi kejadian BBLR
tahun 2022 di Puskesmas Umbulharjo1 merupakan salah satu puskesmas dengan kasus
BBLR yang cukup tinggi sebanyak 26 kasus, ditandai dengan faktor risiko terjadi pada
ibu melalui anemia, umur ibu, paritas. Metode: penelitian ini menggunakan desain
perenelitian case control dengan analisis univariat, bivariat, multivariat. Sampel:
penelitian ini berjumlah 50 orang yang diperoleh dengan teknik simple random sampling.
Instrument yang digunakan yaitu buku registrasi kohort ibu dan antenatal care (ANC).
Hasil: Hasil penelitian ini bahwa terdapat hubungan antara paritas P = 0,02 OR=4,57
(1,38 ? 15,10), anemia P=0,02 OR=4,29 (2,10 ? 35,70), umur ibu P = 0,00 OR=8,670
(1,091 ? 16,87), pengaruh paling dominan pada umur ibu OR = 8.67 dan anemia OR =
4.29 dengan kejadian berat bayi lahir rendah di wilayah kerja Puskesmas Umbulharjo 1,
Kota Yogyakarta. Kesimpulan: terdapat hubungan antara paritas, anemia, umur ibu
dengan faktor berpengaruh umur dan anemia dengan kejadian berat bayi lahir rendah di
wilayah kerja Puskesmas Umbulharjo 1, Kota Yogyakarta.