Abstract :
Pendahuluan : Association of South East Asian Nations (ASEAN) merupakan kawasan dengan penduduk dunia yang mengkonsumsi tembakau didapatkan sebanyak 57%. Provinsi Sumatera Selatan untuk usia 10 tahun ke atas sebanyak 25,4% setiap harinya. Perokok yang ada di Desa Tugumulyo mulai dari remaja sampai desawa hingga lansia. Penjualan rokok yang biasanya dijual perbungkus, kini sudah bisa dijual perbatang atau biasa disebut dengan rokok ketengan. Hal ini, menjadi penyebab utama meningkatnya jumlah perokok anak laki-laki usia 10-15 tahun di Desa Tugumulyo. Metode : Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling, metode pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan observasi. Subyek penelitian berjumlah 18 orang, diantaranya anak laki-laki usia 10-15 tahun yang merokok ketengan, orangtua anak, teman sebaya, tokoh agama dan penjual rokok. Hasil : Perilaku merokok ketengan sudah banyak terjadi pada anak-anak di Desa Tugumulyo. Sikap anak yang merokok tak acuh dan dampak dari perilaku merokok selain berdampak bagi kesehatan, dapat mengakibatkan kecanduan, mulut terasa pahit dan kecut jika tidak merokok. Faktor yang mempengaruhi perilaku merokok yaitu teman sebaya. Kesimpulan : Perilaku merokok ketengan pada informan di Desa Tugumulyo yaitu, menyisihkan uang jajan sekolah untuk membeli rokok. Sikap informan yang merokok yaitu tak acuh dan dampak perilaku merokok dapat mengakibatkan kecanduan, jika tidak merokok mulut informan terasa kecut dan merasa mengantuk. Faktor yang mempengaruhi perilaku merokok adalah teman sebaya, orangtua, niat dalam diri informan dan lingkungan tempat informan tinggal.