Abstract :
Rumah sakit merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang
memberikan pelayanan rawat jalan dan rawat inap bagi pasien. Rumah sakit juga
dapat menjadi sumber infeksi bagi petugas, pasien dan pengunjung lainnya. Untuk
mencegah terjadinya infeksi nosokomial pada petugas maka rumah sakit
mempunyai kewajiban untuk melindungi seluruh petugas kesehatan salah satunya
dengan penggunaan APD. Kepatuhan penggunaan APD pada petugas dukung oleh
oleh beberapa faktor (predisposising, enabling, reinforcing) serta adanya dukungan
dari pihak manajemen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
antara faktor predisposising, enabling, reinforcing terhadap pemakaian APD pada
perawat. Metode : yang digunakan adalah korelasi kuantitatif dengan pendekatan
cross sectional. Populasi pada penelitian ini sebanyak 130 perawat tetap, jumlah
sampel 100 orang responden pada perawat inap dan menggunakan teknik
proposiaonal random sampling untuk pengambilan sampel menggunakan sisitem
undian untuk setiap unit rawat inap, analisa menggunakan Chi ? Square. Hasil :
dari hasil uji bivariat didapatkan hasil jumlah responden terbanyak berjenis kelamin
(69%), p ? value 1,000. Usia (62%) p ? value 0,005 dengan OR 3,582. Masa kerja
> 6 tahun (63%) p ? value 0,024. Pendidikan D3 (75%) p ? value 0.054.
Pengetahuan baik ( 64%) p ? value 0,170. Sikap positif (68%) p ? value 0,000
dengan OR 8,809. Fasilitas (58) p ? value 0,505. Pelatihan rutin (55%) p ? value
0,811. Supervisi rutin (58%) p value 0,016 dengan OR 5,006. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara usia, masa kerja, sikap
dan supervisi dengan nilai ? < 0,05 sedangkan dari hasil uji multivariat didapatkan
hasil usia, sikap dan supervisi mempunyai peluang yang besar untuk meningkatkan
kepatuhan APD pada perawat. Kesimpulan : Kepatuhan APD pada perawat di
pengaruh oleh usia petugas , sikap positif pada petugas tenatang kepatuhan
pemakian APD dan kegiatan supervise yang dilakukan oleh pihak manajemen.