ASUHAN KEPERAWATAN PADA PENDERITA SKIZOFRENIA GANGGUAN PERSEPSI SENSORI:HALUSINASI PENDENGARAN DENGAN INTERVENSI TERAPI MUROTTAL
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Duta Bangsa
Author
UTAMI, APRILIA SEKAR
Subject
RT Nursing
Datestamp
2023-10-20 06:26:49
Abstract :
Latar Belakang: Halusinasi merupakan tanda dan gejala gangguan jiwa yang berupa respon panca indera (pendengaran, penglihatan, pengecapan, penciuman serta perabaan) terhadap sumber yang tidak nyata. Penatalaksanaan yang diberikan pada pasien halusinasi ada 2 cara yaitu secara farmakologi dan non farmakologi. Terapi farmakologi lebih mengarah pada obat antipsikotik dan pada terapi non farmakologi lebih mengarah pada pendekatan terapi modalitas. Tujuan dari penelitian ini untuk menerapkan asuhan keperawatan dengan intervensi terapi murottal Al-Qur?an pada klien yang mempunyai masalah gangguan halusinasi pendengaran. Metode penelitian ini menggunakan rancangan studi kasus. Studi kasus ini mengeksplorasi penerapan strategi pelaksanaan dan terapi murottal Al-Qur?an pada pasien Skizofrenia dengan masalah halusinasi pendengaran. Hasil setelah dilakukan 6 hari, masalah Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran dapat teratasi sebagian. Untuk skor tanda gejala halusinasi klien yaitu 24 (halusinasi berat) tetapi setelah dilakukan terapi dzikir skor tanda gejala halusinasi klien yaitu 14 (halusinasi sedang). Kesimpulan klien mengatakan hampir tidak mendengar suara, klien mengatakan setelah mendengarkan murottal surah Ar-Rahman hatinya tenang dan tubuh rileks. klien tidak tersenyum sendiri, klien tidak berbicara sendiri, klien terlihat segar dan bisa konsentrasi, klien tampak rileks, klien dapat mengontrol halusinasinya, skor tanda gejala halusinasi mengalami penurunan yaitu sebelum dilakukan terapi murottal Al-Qur?an sebanyak 25 (halusinasi berat) menjadi 14 (halusinasi sedang). Gangguan persepsi sensori teratasi sebagian.
Latar Belakang: Halusinasi merupakan tanda dan gejala gangguan jiwa yang berupa respon panca indera (pendengaran, penglihatan, pengecapan, penciuman serta perabaan) terhadap sumber yang tidak nyata. Penatalaksanaan yang diberikan pada pasien halusinasi ada 2 cara yaitu secara farmakologi dan non farmakologi. Terapi farmakologi lebih mengarah pada obat antipsikotik dan pada terapi non farmakologi lebih mengarah pada pendekatan terapi modalitas. Tujuan dari penelitian ini untuk menerapkan asuhan keperawatan dengan intervensi terapi murottal Al-Qur?an pada klien yang mempunyai masalah gangguan halusinasi pendengaran. Metode penelitian ini menggunakan rancangan studi kasus. Studi kasus ini mengeksplorasi penerapan strategi pelaksanaan dan terapi murottal Al-Qur?an pada pasien Skizofrenia dengan masalah halusinasi pendengaran. Hasil setelah dilakukan 6 hari, masalah Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran dapat teratasi sebagian. Untuk skor tanda gejala halusinasi klien yaitu 24 (halusinasi berat) tetapi setelah dilakukan terapi dzikir skor tanda gejala halusinasi klien yaitu 14 (halusinasi sedang). Kesimpulan klien mengatakan hampir tidak mendengar suara, klien mengatakan setelah mendengarkan murottal surah Ar-Rahman hatinya tenang dan tubuh rileks. klien tidak tersenyum sendiri, klien tidak berbicara sendiri, klien terlihat segar dan bisa konsentrasi, klien tampak rileks, klien dapat mengontrol halusinasinya, skor tanda gejala halusinasi mengalami penurunan yaitu sebelum dilakukan terapi murottal Al-Qur?an sebanyak 25 (halusinasi berat) menjadi 14 (halusinasi sedang). Gangguan persepsi sensori teratasi sebagian.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
