DETAIL DOCUMENT
STUDI LITERATURE KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS KASUS OBSTETRI PASIEN RAWAT INAP BERDASARKAN ICD-10
Total View This Week0
Institusion
Universitas Duta Bangsa
Author
FITRIYANA, EKA
Subject
RS Pharmacy and materia medica 
Datestamp
2022-07-18 07:52:51 
Abstract :
ABSTRAK EKA FITRIYANA Studi Literatur Keakuratan Kode Diagnosis Kasus Obstetri Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Berdasarkan ICD-10. Keakuratan kode diagnosis merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh tenaga rekam medis. Kode diagnosis yang tidak akurat dapat menyebabkan berkurangnya kualitas dokumen rekam medis yang berpengaruh pada kualitas mutu pelayanan rumah sakit serta mempengaruhi pelaporan morbiditas maupun mortalitas dan ketepatan tarif pada INA-CBGs yang merupakan metode pembayaran di rumah sakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mengetahui Keakuratan Kode Diagnosis Kasus Obstetri Pasien Rawat Inap Berdasarkan ICD-10. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur. Studi literatur ini dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai keakuratan kode diagnosis kasus Obstetri. Data yang diperoleh untuk studi literatur ini didapatkan dari database yaitu Google Scholar dengan rentan tahun 2012-2021. Populasi dalam penelitian ini yaitu jurnal keakuratan kode diagnosis kasus Obstetri sebanyak 329. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling diperoleh 7 jurnal berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang sudah ditentukan. Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif yang mana peneliti menggunakan data berdasrkan jurnal, buku, serta data dari web. Dari 7 penelitian yang diperoleh menyatakan bahwa nilai ketidakakuratan kode diagnosis kasus Obstetri masih tinggi yaitu dengan rata-rata lebih dari 50%. Nilai ketidakakuratan tertinggi sebesar 89,75% dan nilai ketidakakuratan terendah sebesar 42%. Ketidakakuaratan kode diagnosis kasus Obstetri terletak pada kurang dan/atau salahnya kode karakter ke-3 dan ke-4. Selain itu kurangnya kode tambahan Outcome of Delivery, yang disebabkan karena coder salah memberi kode, diagnosis dokter kurang spesifik dan dokumen rekam medis yang belum lengkap. Penulis menyarankan untuk dilakukan pelatihan bagi coder, memperbaiki komunikasi dengan dokter untuk menspesifikasi diagnosis yang ditetapkan dan menuliskannya dengan jelas. Penulis juga menyarankan coder melakukan komunikasi dengan tenaga medis lain yaitu perawat dan bidan untuk mengisi dokumen rekam medis secara lengkap dan tepat dan diharapkan fasilitas pelayanan kesehatan membuat SPO pelaksanaan pemberian kode secara spesifik. 
Institution Info

Universitas Duta Bangsa