Abstract :
A. Latar Belakang
Preeklampsia merupakan sekumpulan gejala yang timbul pada wanita
hamil, bersalin dan nifas yang terdiri dari hipertensi, edema dan proteinuria
tetapi tidak menunjukan tanda-tanda kelainan vaskuler atau hipertensi
biasanya muncul setelah kehamilan berumur 28 minggu atau lebih (Mochter,
1998 dalam Sukarni, 2013).
Preeklampsia merupakan penyulit kehamilan yang akut, gejala-gejala
klinik preeklampsia dapat di bagi menjadi preeklampisa ringan dan
preeklampsia berat. Preeklampsia ringan adalah suatu sindrom spesifik
dengan menurunnya perfusi organ yang berakibat terjadinya vasospasme
pembuluh darah dan aktivitas endotel, preeklampsia berat ialah preeklampsia
dengan tekanan darah sistolik lebih dari 160 mmHg dan tekanan darah
diastolik lebih dari 110 mmHg di sertai proteinuria lebih 5g/24 jam
(Saifuddin, 2009). Penanganannya perlu segera di laksanakan untuk
menurunkan angka kematian ibu dan anak, preeklampsia yang tidak
tertangani maka akan menimbulkan bahaya diantaranya adalah perdarahan,
infeksi, syok, perforasi bahkan kematian (Prawirohardjo, 2009).