Abstract :
Keadaan sakit merupakan keadan patologis yang terjadi baik fisik maupun psikis dan sakit menjadi salah satu penyebab terjadinya kecemasan pada pasien terlebih dengan kondisi sakit terminal dan dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU). Reaksi pasien di ICU yang mengalami ini berbeda-beda, reaksi pasien ICU ini antara lain muncul kecemasan. Perasaan cemas ini muncul ketika seseorang terlalu mengkhawatirkan kemungkinan peristiwa yang menakutkan yang terjadi dimasa depan yang tidak biasa dikendalikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan pada pasien yang menjalani perawatan di ruang ICU Dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif korelatif. Pendekatan yang digunakan saat penelitian adalah cross sectional. Responden dalam penelitian ini pasien yang menjalani perawatan di ruang intensive care RSUD Goeteng Taroenadibrata Purbalingga yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Analisis data menggunakan uji spearman rank. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Tingkat kecemasan yang paling dominan berada pada tingkat kecemasan sedang (40,9%). Tingkat pendidikan yang paling dominan adalah SMA (31,8%), Keadaan pasien memiliki prevalensi yang sama antara akut dan kronis (50%), jenis pembiayaan yang paling dominan yaitu dengan pembiayaan BPJS (59,1%) dan lama rawat memiliki prevalensi yang sama antara <5 hari dengan >5 hari (50%). Hasil analisis menunjukan Ada hubungan keadaan pasien (Penyakit akut dan penyakit kronis) dengan tingkat kecemasan pada pasien (p<0,05). jenis pembiayaan (BPPJS, Non BPJS dan Asuransi) dengan tingkat kecemasan pada pasien yang menjalani perawatan di ruang ICU Dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga dengan p value 0,508 (p<0,05).