DETAIL DOCUMENT
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. A DENGAN KEJANG DEMAM SEDERHANA DI RUANG CEMPAKA RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA
Total View This Week0
Institusion
Universitas Harapan Bangsa
Author
NOVELITA, NADYA
Subject
Keperawatan 
Datestamp
2021-10-26 06:56:51 
Abstract :
A. LATAR BELAKANG Kejang demam atau Febrile Convulsion ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 38ºC) yang disebabkan oleh proses ekstrakranium. Kejang demam merupakan salah satu gangguan syaraf terbanyak yang sering dijumpai pada anak, terutama pada golongan anak umur 6 bulan sampai 4 tahun. Hampir 3% dari anak yang berumur di bawah 5 tahun pernah menderita kejang demam (Ngastiyah, 2014). Di berbagai negara insiden dan prevalensi kejang demam berbeda. Di Amerika Serikat dan Eropa sekitar 2-5% anak akan mengalami kejang demam. Dalam 25 tahun terakhir terjadinya kejang demam lebih sering terjadi pada saat anak berusia ± 2 tahun (17-23 bulan). Di Indonesia, dilaporkan angka kejadian kejang demam sebanyak 3-4% dari anak yang berusia 6 bulan sampai 5 tahun pada tahun 2012-2013. Di propinsi Jawa Tengah mencapai 2-3% dari anak yang berusia 6 bulan sampai 5 tahun pada tahun 2012-2013 (Depkes Jateng, 2013, dalam Wibisono, Wahyuningsih, dan Rufaida, 2014). Terjadinya bangkitan kejang pada bayi dan anak kebanyakan bersamaan dengan kenaikan suhu badan yang tinggi dan cepat, yang disebabkan oleh infeksi di luar susunan saraf pusat; misalnya tonsilitis, otitis media akut, bronkitis, furunkulosis, dan lain-lain. Serangan kejang biasanya terjadi dalam 24 jam pertama sewaktu demam, berlangsung singkat dengan sifat bangkitan dapat berbentuk tonik-klonik, tonik, klonik, fokal, atau akinetik (Ngastiyah, 2014). 
Institution Info

Universitas Harapan Bangsa