Abstract :
Diabetes mellitus merupakan penyakit gangguan metabolisme kronis yang ditandai peningkatan glukosa darah. Keharusan pasien diabetes mellitus mengubah pola hidupnya agar glukosa darah tetap seimbang dapat berpengaruh terhadap kondisi psikologis, diantaranya depresi, ansietas dan stress. Kondisi psikologis ini dapat memicu pengeluaran hormon adrenalin dan kortisol yang juga menyebabkan pelepasan glukosa yang berakibat meningkatnya kadar gula dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat depresi, ansietas dan stress dengan kadar GDS pada pasien diabetes mellitus di Puskesmas Eks Kota Administratif Purwokerto. Desain penelitian ini menggunakan analisis korelasi dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling denganpurposive sampling sebanyak 82 pasien yang mengikutikegiatan prolanis di Puskesmas Eks Kota Administratif Purwokerto. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Depression, Anxiety and Stress Scale (DASS-42). Hasil analisis menggunakan uji Spearman menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat ansietas dengan kadar GDS dengan nilaip=0,00 (p<0,005) dan tidak terdapat hubungan antara tingkat depresi dan stress terhadap kadar GDS dengan nilai p=0,55 (p>0,005) dan p=0,40 (p>0,005).