Abstract :
Penyakit gagal ginjal kronik terjadi karena kerusakan fungsi ginjal yang bersifat progresif dan menetap. Salah satu pengobatannya adalah hemodialisa yang dilakukan dalam jangka waktu yang panjang sehingga menyebabkan perubahan pada kondisi fisik, psikis, sosial, dan ekonomi pasien. Perubahan tersebut dapat mempengaruhi mekanisme koping pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan mekanisme koping pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di RST Wijayakusuma Purwokerto. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif korelatif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah accindental sampling sebanyak 94 sampel. Pengambilan data menggunakan kuesioner ways of coping dan dukungan keluarga. Analisis data yang digunakan adalah distribusi frekuensi dan uji korelasi Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden dengan mekanisme koping adaptif sebanyak 76 responden dan responden yang mendapat dukungan keluarga sebanyak 41 responden. Hasil uji statistik diperoleh nilai p¬-value = 0,01 lebih kecil dari nilai ? = 0,05 dan nilai r = 0.264. Kesimpulannya ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan mekanisme koping pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa dengan arah hubungan yang positif dan kekuatan hubungan yang lemah.