Abstract :
Latar Belakang : Puskesmas I Sumbang merupakan puskesmas Vanguard (mampu persalinan terstandar) dari Program Emas di Kabupaten Banyumas dan sudah diatas target untuk pencapaian persalinan oleh tenaga kesehatan di Provinsi Jawa Tengah sejak tahun 2013. Dalam memberikan pelayanan, Puskesmas I Sumbang sudah menerapkan program dari pemerintah yaitu Asuhan Persalinan
Normal (APN) 58 langkah guna menciptakan persalinan yang bersih dan aman. Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis lakukan di Puskesmas I Sumbang banyaknya ibu bersalin pada tahun 2014 sebanyak 516 persalinan, 298 (57,75%) normal dan 218 (42,25%) dilakukan rujukan sedangkan pada tahun 2015 data ibu bersalin mengalami peningkatan namun angka rujukan mengalami penurunan dari
553 persalinan, 338 (61,12%) normal dan yang dilakukan rujukan sebanyak 215 (38,88%).
Pembahasan : Pada kasus tersebut, penulis telah memberikan asuhan yang komprehensif sesuai kebutuhan dan kondisi pasien. Dalam pemberian asuhan terdapat kesenjangan antara teori dan lahan praktik yaitu pada pelaksanaan pemantauan kala IV. Standar pemantauan kala IV yang meliputi pengukuran TD, N, RR, TFU, kontraksi, kandung kemih dan perdarahan dilakukan setiap 15 menit
sekali pada 1 jam pertama dan 30 menit sekali pada 1 jam kedua. Namun pada lahan dilakukan setiap 30 menit sekali pada 1 jam pertama maupun 1 jam kedua.
Pada kasus ini, penulis sudah menyesuaikan dengan teori yang ada tanpa mengikuti lahan.
Simpulan : Pada kasus tersebut, dapat diangkat kesimpulan bahwa penulis melakukan manajemen asuhan kebidanan sesuai dengan 7 langkah varney mulai dari pengkajian, interpretasi data, identifikasi diagnosa potensial, identifikasi
kebutuhan segera, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.