Abstract :
Latar belakang penelitian : Kasus preeklampsia berat di Jawa Tengah
masih tergolong tinggi mencapai 28,76%. Angka kejadian ibu nifas di RSUD Dr. R. Goeteng Taroendibrata Purbalingga dengan preeklampsia berat pada tahun 2014 ? 2015 mengalami kenaikan (5,44%) dan angka kematian dengan PEB sebanyak 3 orang. Kewenangan bidan dalam kasus preeklampsia berat yaitu melakukan pemantauan secara terus menerus dan berkolaborasi dengan dr. SpOG. Hasil : Setelah dilakukan pemantauan selama 3 hari dari mulai pengkajian sampai evaluasi pada Ny. M umur 40 tahun P2 A0 Ah2 dengan preeklampsia berat tekanan ibu menurun, odem pada tangan dan kaki sudah menghilang dan ibu sudah menyusui dan merawat bayinya.
Pembahasan : Asuhan kebidanan dilakukan pada Ny. M umur 40 tahun
P2 A0 Ah2 Post SC dengan preeklampsia berat menggunakan pendokumentasian 7 langkah varney meliputi: pengkajian, interpretasi data, diagnosa atau masalah potensial, tindakan segera, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi.
Simpulan dan Saran : Setelah dilakukan pendokumentasian dengan 7
langkah varney ditemukan kesenjangan antara lahan dan teori yaitu pada langkah perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pada lahan tidak memberikan terapi MgSO4 sedangkan secara teori diberikan. RSUD dr. R Goeteng Taroenadibrata Purbalingga diharapkan mampu meningkatkan pelayanan dan penanganan pada pasien dengan preeklampsia berat.