Abstract :
Latar Belakang ; Preeklampsia merupakan salah satu penyumbang angka
kematian ibu. Data dari Dinas Kesehatan Jawa Tengah AKI paling banyak yaitu pada masa nifas sebesar 57,93%. Penyebab kematian masa nifas tertinggi yaitu disebabkan eklampsia yang berawal dari preeklampsia sebesar 28,76%. Studi pendahuluan yang penulis lakukan di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto banyaknya ibu nifas yang mengalami preeklampsia pada tahun 2013 sampai 2015 selalu meningkat yaitu secara berurutan sebanyak 5,20%, 5,36%, dan 5,58% dari seluruh ibu nifas.
Pembahasan ; Dalam penanganan kasus preeklampsia pada ibu nifas
dibutuhkan asuhan kebidanan yang komprehensif, bidan yang berperan sebagai observator juga melibatkan dokter obgyn dalam pemberian terapi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis terdapat kesenjangan antara teori dan lahan antara lain pada umur, pendidikan, BAB, tinggi fundus uterus, dan pemberian terapi.
Simpulan, Saran ; Pada kasus tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa
ditemukan satu faktor resiko preeklampsia pada ibu yaitu faktor genetic atau keturunan. Penulis memberikan saran untuk lahan penelitian agar dapat meningkatkan asuhan kebidanan secara lebih baik lagi.