ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. T UMUR 47 TAHUN P3A0AH3 DENGAN KANKER SERVIKS DI RUANG TERATAI RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Harapan Bangsa
Author
SARI, SUKMA
Subject
Kebidanan
Datestamp
2022-09-07 02:58:38
Abstract :
Latar belakang: Setelah usia 40 tahun seorang wanita dengan aktivitas tinggi diharapkan secara teratur melakukan pemeriksaan diri, karena makin tinggi kejadian penyakit ganas khususnya pada alat kelamin wanita. Di Indonesia, setiap harinya diperkirakan terjadi 41 kasus baru kanker serviks dan 20 perempuan meninggal dunia. Di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokertoterjadi peningkatan pada kasus kanker serviksdari 356 kasus ( 52,2%) pada tahun 2013 menjadi 440 kasus (46,6%) pada tahun 2014. Pengobatan kanker serviks dapat menimbulkan pengaruh secara fisik maupun psikososial pada penderitanya, sehingga peneliti tertarik untukmelakukan manajemen asuhan kebidanan melalui pendekatan manajemen 7 langkah varney pada wanita gangguan sistem reproduksi dengan kanker serviks untuk mengatasi masalah tersebut. Pembahasan : Pada langkah varney ada kesenjangan pada langkah pengkajian, yaitu jenis kontrasepsi dan penurunan kekebalan tubuh yang merupakan resiko kanker serviks dan pemeriksaan penunjang yang wajib dilakukan untuk kemoterapi pertama kali hanya SGOT, SGPT, darah rutin, urine kreatin, dan EKG. Pada langkah pelaksanaan yaitu terapi kemoterapi dilakukan terlebih dahulu sebelum dokter penyakit dalam membacakan hasil EKG secara resmi. Simpulan, saran : Banyak penyebab terjadinya kanker serviks, tidak hanya dari jenis kontrasepsi dan penurunan kekebalan tubuh karena setiap wanita beresiko terinfeksi HPV. Dan perlunya dilakukan pemeriksaan penunjang seperti hitung jenis darah, bilirubin, alkali fosfatse, audiogram, MRI, scan tulang dan sinar- X. Saran yang diberikan kepada RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo yaitu melakukan asuhan kepada pasien kanker serviks sesuai dengan prosedur yang tepat.
Latar belakang: Setelah usia 40 tahun seorang wanita dengan aktivitas tinggi diharapkan secara teratur melakukan pemeriksaan diri, karena makin tinggi kejadian penyakit ganas khususnya pada alat kelamin wanita. Di Indonesia, setiap harinya diperkirakan terjadi 41 kasus baru kanker serviks dan 20 perempuan meninggal dunia. Di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokertoterjadi peningkatan pada kasus kanker serviksdari 356 kasus ( 52,2%) pada tahun 2013 menjadi 440 kasus (46,6%) pada tahun 2014. Pengobatan kanker serviks dapat menimbulkan pengaruh secara fisik maupun psikososial pada penderitanya, sehingga peneliti tertarik untukmelakukan manajemen asuhan kebidanan melalui pendekatan manajemen 7 langkah varney pada wanita gangguan sistem reproduksi dengan kanker serviks untuk mengatasi masalah tersebut. Pembahasan : Pada langkah varney ada kesenjangan pada langkah pengkajian, yaitu jenis kontrasepsi dan penurunan kekebalan tubuh yang merupakan resiko kanker serviks dan pemeriksaan penunjang yang wajib dilakukan untuk kemoterapi pertama kali hanya SGOT, SGPT, darah rutin, urine kreatin, dan EKG. Pada langkah pelaksanaan yaitu terapi kemoterapi dilakukan terlebih dahulu sebelum dokter penyakit dalam membacakan hasil EKG secara resmi. Simpulan, saran : Banyak penyebab terjadinya kanker serviks, tidak hanya dari jenis kontrasepsi dan penurunan kekebalan tubuh karena setiap wanita beresiko terinfeksi HPV. Dan perlunya dilakukan pemeriksaan penunjang seperti hitung jenis darah, bilirubin, alkali fosfatse, audiogram, MRI, scan tulang dan sinar- X. Saran yang diberikan kepada RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo yaitu melakukan asuhan kepada pasien kanker serviks sesuai dengan prosedur yang tepat.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
