DETAIL DOCUMENT
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI POST TRANSURETAL RESEKSI PROSTAT (TURP) PADA TN. A DENGAN BENIGNA PROSTATE HIPERPLASIA (BPH) DI RUANG DAHLIA RSUD dr. R.GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA
Total View This Week0
Institusion
Universitas Harapan Bangsa
Author
AFNI KUSUMA DEWI, NUR
Subject
Keperawatan 
Datestamp
2022-08-31 03:53:58 
Abstract :
Semua orang akan mengalami proses penuaan. Orang yang berusia lanjut biasanya akan mengalami penurunan fungsi organ. Salah satunya yaitu organ reproduksi. Organ reproduksi yang mengalami penurunan yaitu prostat yang menyebabkan penyakit Benigna Prostate Hiperplasia (BPH). Benigna Prostate Hiperplasia (BPH) biasanya dialami pria yang berusia lebih dari 40 tahun (Haryono, 2013). Benigna Prostate Hiperplasia (BPH) sering kali menimbulkan gejala yang berat dan tidak ditangani secara cepat akan menimbulkan komplikasi. Komplikasi yang dapat terjadi akibat BPH adalah penurunan fungsi ginjal. Penurunan fungsi ginjal ini karena pembentukan batu vesika akibat adanya sisa urin setelah buang air kecil, sehingga terjadi pengendapan batu, tekanan intra vesika yang terlalu tinggi apabila diteruskan ke ureter dan ginjal akan terjadi hidroureter dan hidronefrosis (Sukesih & Siswanti, 2017). Menurut data World Health Organization (WHO) dikutip dalam jurnal kesehatan Aprina & Sunarsih (2017), diperkirakan penderita BPH adalah sebanyak 70 juta penderita diseluruh dunia. Benigna Prostate Hiperplasia (BPH) menjadi masalah global pada pria usia lanjut. Pada usia 40 tahun sekitar 40% pria menderita BPH, usia 60-70 tahun meningkat menjadi 50% dan usia lebih dari 70 tahun mencapai 90% penderita. Menurut American Foundation for Urologic Disesase dikutip dalam buku Abata (2014), lebih dari setengah laki-laki yang berumur 50 tahun keatas mengalami BPH. Jumlah ini bertambah seiring bertambahnya umur diperkirakan bahwa 80% laki-laki mengalaminya. 
Institution Info

Universitas Harapan Bangsa