DETAIL DOCUMENT
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA Ny.S DENGAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS) DI PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN
Total View This Week0
Institusion
Universitas Harapan Bangsa
Author
TOSEH ADI, GALUNG
Subject
Keperawatan 
Datestamp
2021-10-19 06:47:52 
Abstract :
A. LATAR BELAKANG Penyakit menular seksusal (PMS) merupakan berbagai infeksi yang dapat menular dari satu orang ke orang lain melalui kontak seksual. PMS merupakan satu diantara penyebab penyakit utama di dunia dan telah memberikan dampak luas pada masalah kesehatan, sosial, dan ekonomi di banyak negara. Menurut The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) terdapat sekitar 20 juta kasus baru PMS dilaporkan per-tahun. Kelompok remaja dan dewasa muda (15-24 tahun) adalah kelompok umur yang memiliki resiko paling tinggi untuk tertular PMS, dimana 3 juta kasus baru tiap tahun adalah dari kelompok ini (CDC, 2010). Berdasarkan data WHO (tahun 2010) negara dengan prevalensi PMS tertinggi di dunia yaitu Papua New Guenia, dimana kurang lebih 2 juta. PMS didiagnosa setiap tahunnya, diantaranya gonoroe sebanyak 34%, sifilis 26% dan bakterial vaginosis 57% (Handayani, dkk, 2013). Angka kejadian Penyakit Menular Seksual (PMS) saat ini cenderung meningkat di Indonesia. Jumlah kasus penyakit menular seksual di Provinsi Jawa Tengah dari tahun ke tahun semakin meningkat. Peningkatan kasus ini dikarenakan pencatatan dan pelaporan yang semakin baik. Meskipun demikian kemungkinan kasus yang sebenarnya di populasi masih banyak yang belum terdeteksi. Di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2009, kasus PMS diobati sebesar 77,80%, mengalami penurunan bila dibandingkan dengan cakupan tahun 2008 sebesar 98,14%. Ini berarti belum seluruh kasus PMS yang ditemukan diobati atau belum mencapai target yaitu 100% (Dinkes, 2009). Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Semarang tahun 2009, ada beberapa PMS yang mengalami penurunan dibandingkan tahun 2008 diantaranya kandidiasis dari 443 menjadi 308, bakteri vagina dari 151 menjadi 144, HIV dari 114 menjadi 9, gonorrhoe dari 120 menjadi 71, condyloma acuminate dari 95 menjadi 68, herpes genetalis dari 68 menjadi 59, AIDS dari 23 menjadi 17 dan syphilis dari 6 menjadi 2. Meskipun begitu belum semua unit pelayanan baik rumah sakit maupun Puskesmas melaporkan data PMS ke Dinas Kesehatan Kota Semarang (Mulati, dkk, 2016). Insidensi sipilis mengalami peningkatan yang pesat yaitu sebanya 
Institution Info

Universitas Harapan Bangsa