DETAIL DOCUMENT
ASUHAN KEPERAWATAN KERUSAKAN INTEGRITAS JARINGAN PADA TN. A DENGAN DIABETES MELLITUS DIRUANG MENUR RSUD DR. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA
Total View This Week0
Institusion
Universitas Harapan Bangsa
Author
RIFKY AINI, SZWASTY
Subject
Keperawatan 
Datestamp
2021-10-19 08:00:55 
Abstract :
A. LATAR BELAKANG Penyakit diabetes mellitus atau sakit gula masih menjadi persoalan bersama. Bahkan di Indonesia, Penyakit ini masih berada di posisi keempat sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar yang menderita penyakit diabetes setelah Amerika Serikat, China, dan India (WHO, 2011). Perkembangan kasus diabetes di Indonesia mengalami kenaikan jumlahnya. Berdasarkan badan kesehatan dunia (WHO, 2011) memprediksi kenaikan jumlah penyandang diabetes mellitus di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030. Demikian juga halnya dengan Badan Federasi Diabetes Internasional (IDF) pada tahun 2009, memperkirakan kenaikan Jumlah penyandang diabetes mellitus dari 7,0 juta di tahun 2009 menjadi 12,0 juta tahun 2030. ?Meskipun terdapat perbedaan angka prevelensi, laporan keduanya menunjukan adanya peningkatan jumlah penyandang diabetes sebanyak 2-3 kali lipat pada tahun 2030. Kasus Diabetes Mellitus (DM) sebanyak 28.858 kasus diderita usia 45- 64 tahun, yang terdiri 4.438 atau DM tipe 1 dan 24.420 atau DM tipe 2. Sedangkan usia >65 tahun terdapat 11.212 kasus DM, yang terdiri 3.820 atau DM tipe 1 dan 7.392 atau DM tipe 2 ( Profil Kesehatan Kota Semarang, 2010 ) Pada diabetes mellitus terjadi gangguan metabolisme yang secara genetis dan klilnis termasuk heterogen dengan manisfestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat. Bila sudah berkembang penuh secara klinis, maka diabetes militus ditandai dengan hyperglikemia puasa dan post prandial, aterosklerotik dan penyakit vaskuler mikroangiopati dan neuropati. Klien dengan diabetes mellitus diharapkan bisa memproteksi diri dari hal-hal kecil seperti trauma yang dapat menyebabkan luka, karena klien dengan diabetes mellitus rentan terhadap penyembuhan luka yang cepat. Jika klien tidak dapat menjaga luka tersebut dengan baik atau dibiarkan, bisa menimbulkan ulkus atau gangren, bisa juga timbul infeksi pada luka tersebut. Ulkus atau gangren yang terjadi pada diabetes mellitus terjadi kerusakan pada sebagian atau keseluruhan pada kulit yang dapat meluas ke jaringan di bawah kulit, tendon, otot, tulang atau persendian yang terjadi pada seorang menderita penyakit diabetes mellitus, kondisi ini timbul sebagai akibat terjadinya peningkatan kadar gula darah yang tinggi (Tarwoto, 2012) 
Institution Info

Universitas Harapan Bangsa