DETAIL DOCUMENT
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA TN.S DENGAN POST APENDIKTOMI DI RUANG KENANGA RSUD HJ. ANNA LASMANAH BANJARNEGARA
Total View This Week0
Institusion
Universitas Harapan Bangsa
Author
ALFANIA SARIANTI, VIVIN
Subject
Keperawatan 
Datestamp
2022-09-09 08:10:48 
Abstract :
Apendiks merupakan ujung seperti jari yang kecil panjangnya kira-kira 10cm 94 inci, melekat pada sekum tepat di bawah katup ileosekal. Apendiks berisi makanan dan mengosongkan diri secara teratur ke dalam sekum. Apendiks yang pengosongannya tidak efektif dan lumennya kecil, cenderung menjadi tersumbat dan rentan terhadap infeksi. Apendisitis merupakan peradangan pada apendiks (umbai cacing). Kira-kira 7% populasi akan mengalami apendisitis pada waktu yang bersamaan dalam hidup mereka. Pria lebih cenderung terkena apendisitis dibanding wanita. Apendisitis lebih sering menyerang pada usia 10 sampai 30 tahun (Haryono, 2012). Berdasarkan data dunia di negara-negara berkembang menurut World Health Organization (WHO, 2014), pada beberapa negara berkembang memiliki prevalensi yang tinggi seperti Singapura berjumlah 15% pada anak-anak 16,5% pada orang dewasa, sedangkan Thailand 7% pada anak-anak dan orang dewasa 10%. Sementara untuk Indonesia sendiri pada data Biro Pusat Statistik (BPS, 2014) menyatakan tingkat kejadian kasus apendisitis dari 140 orang kasus apendisitis per 100.000 jiwa. Pada tingkat kejadian terendah kasus apendisitis ditemukan pada usia 0-4 tahun, sedangkan tertinggi ditemukan pada usia 15-34 tahun. Dari semua kasus apendisitis di Indonesia menempati peringkat tertinggi diantara kegawatan pada abdomen. Dari hasil penelitian sebelumnya bahwa angka kejadian kasus apendisitis Indonesia hingga saat ini, merupakan kasus tertinggi. Jumlah pasien yang menderita apendisitis berjumlah 7% dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 179.000 jiwa (Amalia & Susanti, 2014 dalam Novriyenti, 2016). 
Institution Info

Universitas Harapan Bangsa