Abstract :
A. Latar Belakang
Gangguan pada sistem pernapasan merupakan penyebab utama
morbiditas dan mortalitas. Infeksi saluran pernapasan lebih sering terjadi
dibandingkan dengan infeksi pada sistem organ tubuh lain, berkisar dari flu
biasa dengan gejala serta gangguan yang ringan sampai berat.Salah satu
penyakit infeksi saluran pernapasan adalah pneumonia (Price & Wilson,
2009).
Pneumonia merupakan sebagian besar penyebab kematian yang cukup
tinggi pada penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) (Trisnawati &
Juwarni, 2012). Pneumonia merupakan penyebab utama kematian balita di
dunia. Diperkirakan ada 1,8 juta atau 20 % dari kematian anak diakibatkan
oleh pneumonia, melebihi kematian akibat AIDS, malaria dan tuberkulosis
(Anwar & Dharmayanti, 2014).
World Health Organization (WHO) 2016, menyatakan bahwa angka
kematian anakdi dunia akibat pneumonia atau infeksi
saluran pernapasan akut (ISPA) yang mempengaruhi paru-paru sekitar 1,2
juta balita setiap tahun, artinya setiap jam ada 230 anak di dunia yang
meninggal karena pneumonia. Kematian balita sebagian besar disebabkan oleh
penyakit menular seperti pneumonia (15%), diare (9%), dan malaria (7%). Pneumonia merupakan penyebab dari 15% kematian balita, yaitu diperkirakan
sebanyak 922.000 balita.