Abstract :
A. Latar Belakang
Data World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa angka
kelahiran hidup mencapai 40 juta kelahiran hidup setiap tahunnnya dan
pada tahun 2015 jumlah kelahiran hidup didunia yaitu sebesar 136 juta
kelahiran hidup di dunia. Upaya pemeliharaan kesehatan anak dilakukan
sejak janin masih dalam kandungan, dilahirkan, setelah dilahirkan, dan
sampai berusia 18 tahun. Indikator angka kematian yang berhubungan
dengan anak adalah Angka Kematian Neonatal (AKN), Angka Kematian
Bayi (AKB), dan angka Kematian Bayi (AKB). Hingga kini AKB masih
menjadi prioritas masalah pada bidang pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
di dunia (World Health Organizatio, 2015).
Angka Kelahiran Hidup (AKH) tahun 2016 di Indonesia yaitu
sebesar 4.867.813 kelahiran hidup dengan jumlah laki-laki 2.435.848
kelahiran hidup dan jumlah perempuan 2.334596. Menurut Survey
Demografi dan Kesehatan di Indonesia (SDKI) tahun 2013, angka
kematian bayi adalah sebesar 32 per 1000 kelahiran hidup. Angka
kelahiran hidup terjadi pada 19 per 1000 pada masa neonatal sejak lahir
sampai usia 28 hari. Sedangkan 13 per 1.000 terjadi pada usia 29 hari
sampai 1 tahun. Angka Kematian Bayi ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor diantaranya infeksi, asfiksia neonatorum, trauma kelahiran, cacat bawaan, penyakit yang berhubungan dengan prematuitas dan dismaturitas
dan lain-lain (Profil Indonesia, 2016).