Abstract :
A. LATAR BELAKANG
Perdarahan termasuk salah satu komplikasi terbanyak dalam
kehamilan, yang sering dikaitkan dengan kejadian abortus (Prawihardjo,
2011). Perdarahan merupakan penyebab utama dan penyebab langsung dari
kematian ibu. Kasus perdarahan terjadi baik pada masa kehamilan,
persalinan, dan nifas. Perdarahan pada trimester pertama dan kedua dapat
menyebabkan berakhirnya kehamilan. Secara klinis, 10 sampai 15%
kehamilan pada trimester pertama dan kedua yang terdiagnosis abortus.
Kejadian abortus yang terjadi pada kehamilan dapat menimbulkan komplikasi
dan dapat menyebabkan kematian. Salah satu jenis abortus yang
menyebabkan perdarahan paling banyak adalah abortus inkomplit
(Wiknjosastro, 2010).
Abortus inkomplit adalah perdarahan pada kehamilan muda dimana
sebagian dari hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri melalui kanalis
servikaslis. Bila terjadi perdarahan yang hebat akibat abortus inkomplit
dianjurkan segera melakukan pengeluaran sisa hasil konsepsi secara manual
agar jaringan yang mengganjal segera dikeluarkan. Kontraksi dapat
berlangsung baik dan perdarahan bisa berhenti (Saiffudin, 2010). Komplikasi yang dapat terjadi yaitu perdarahan, perforasi, infeksi dan syok (Nugroho,
2010).