Abstract :
Masalah kesehatan merupakan masalah penting yang tengah dihadapi
oleh masyarakat saat ini, terutama kaum wanita. Kesehatan reproduksi wanita perlu untuk diperhatikan menimbang bahwa dalam siklus hidupnya, wanita mengalami tahap ? tahap kehidupan, diantaranya hamil dan melahirkan.
Untuk itu upaya meningkatkan status kesehatan ibu di Indonesia merupakan salah satu program prioritas dan merupakan indikator keberhasilan pembangunan kesehatan yaitu pencapaian target pelayanan maternal yang dinilai melalui angka kematian ibu. Angka kematian ibu didefinisikan sebagai banyaknya kematian perempuan saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan akibat kehamilan atau pengelolaannya angka ini dihitung per 100 ribu kelahiran hidup (Norlina, 2011).
Hasil Survey Demografi d an Kesehatan D as ar Indonesia (SDKI)
memperlihatkan bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) di indonesia tahun 2007
adalah sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Hal ini mengalamai
kenaikan bila dibanding dengan tahun 2012 Angka Kematian Ibu (AKI)
sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab kematian ibu secara
langsung meliputi Perdarahan (42%), Eklampsi/Preeklampsi (13%), Abortus
(11%), Infeksi (10%), Partus lama/persalinan macet (9%), Penyebab lain (15%). Dari data tersebut menunjukan bahwa Abortus tetap menjadi salah
satu penyebab angka kematian ibu walaupun hanya 11%. Kemudian
penyebab kematian ibu tidak langsung faktor pendidikan ibu berpengaruh
pada sikap dan perilaku dalam pencapaian akses informasi yang terkait dalam pemeliharaan dan peningkatan kesehatan ibu, masih banyak ibu dengan pendidikan rendah, sosial ekonomi dan social budaya yang masih rendah pengaruh budaya setempat masih sangat berkaitan dengan pengambilan keputusan ibu dalam upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan ibu (SDKI, 2012).