DETAIL DOCUMENT
ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR BARU KB IMPLANT (INDOPLANT) NY. Y UMUR 40 TAHUN P 1 A 1 AH 1 DI PUSKESMAS SIGALUH I TAHUN 2017
Total View This Week0
Institusion
Universitas Harapan Bangsa
Author
PUTRI, DESI EKA
Subject
Kebidanan 
Datestamp
2021-10-21 04:06:18 
Abstract :
A. LATAR BELAKANG Keluarga Berencana menurut World Health Organisation (WHO) adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami isteri untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang diinginkan, mengatur interval diantara kelahiran, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami dan istri, menetukan jumlah anak dalam keluarga (Suratun, 2008). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2014 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Keluarga Berencana (KB), dan Sistem Informasi Keluarga menyebutkan bahwa program KB adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas (Dinas Kesehatan Republik Indonesia, 2015). Data diperoleh dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), jumlah peserta KB aktif di Indonesia pada bulan Desember tahun 2016 sebanyak 36.306.662 orang, dengan penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) yaitu Intra Uterine Device (IUD) sebanyak 3.852.561 akseptor (10.61%), Implant sebanyak 4.067.699 akseptor(11,20%), sedangkan untuk Non MKJP yaitu Suntik sebanyak 17.414.144 akseptor (47,96%), Pil sebanyak 8.280.823 akseptor (22,81%), Metodekontrasepsi mantap yaitu Metode Oprasi Wanita (MOW) sebanyak 1.285.991 akseptor (3,54%), danMetode Oprasi Pria (MOP) sebanyak 233.935 akseptor (0,64%). Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa implant merupakan alat kontrasepsi jangka panjang terbanyak yang digunakan di Indonesia (BKKBN, 2016). 
Institution Info

Universitas Harapan Bangsa