DETAIL DOCUMENT
ASUHAN KEBIDANAN PADA BY. NY. R UMUR 0 JAM CUKUP BULAN SESUAI MASA KEHAMILAN DENGAN ASFIKSIA SEDANG DI RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARDJO PURWOKERTO TAHUN 2017
Total View This Week0
Institusion
Universitas Harapan Bangsa
Author
TYAS, PRADINA CAHYANING
Subject
Kebidanan 
Datestamp
2021-10-21 07:01:50 
Abstract :
A. LATAR BELAKANG Kematian neonatal didefinisikan sebagai kematian selama 28 hari pertama kehidupan (0-27 hari). Kematian neonatal dini mengacu kematian antara 0-6 hari setelah lahir. Kematian neonatal terlambat merujuk kematian antara 7-27 hari setelah lahir (World Health Organization, 2012). Kematian neonatus sampai saat ini merupakan angka kematian tertinggi, terdapat dua pertiga dari seluruh kematian bayi terjadi di usia kurang dari 1 bulan (Kosim, 2008). Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2015 kematian bayi sejumlah 32 per 1.000 kelahiran hidup. Penyebab kematian bayi yaitu asfiksia neonatorum sejumlah (4,6%), BBLR sejumlah (3,5%), dan infeksi sejumlah (1,1%). Hal ini menunjukan bahwa asfiksia neonatorum menjadi penyebab terbesar kematian bayi. Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia pada tahun 2015 sejumlah 22,23 per 1.000 kelahiran hidup. Penyebab kematian bayi yaitu BBLR sejumlah (38,3%), asfiksia neonatorum sejumlah (26,75%), infeksi sejumlah (4,99%) dan penyebab lainnya sejumlah (17,32%). Dari data tersebut asfiksia neonatorum menduduki peringkat ke-2 sebagai penyebab kematian bayi di Indonesia (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2015). Angka Kematian Bayi di Provinsi Jawa Tengah tahun 2015 sejumlah 10 per 1.000 kelahiran hidup. Kabupaten/kota dengan AKB tertinggi adalah Grobogan yaitu sejumlah 17,38 per 1.000 kelahiran hidup dikuti Kabupaten Temanggung sejumlah 16,79 per 1.000 kelahiran hidup sedangkan Kabupaten Banyumas menempati peringkat ke-27 dari 35 kabupaten yaitu sejumlah 8,43 per 1.000 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Jawa Tengah Tahun, 2015). 
Institution Info

Universitas Harapan Bangsa