Abstract :
Dalam persediaan obat di gudang farmasi Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik,
telah terjadi kekosongan obat dan expired date. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif. Data yang digunakan
adalah data primer dan data sekunder. Berdasarkan analisis ABC pemakaian obat
yang masuk kelompok A adalah sebanyak 43 jenis obat atau 7,75% dari seluruh
jenis persediaan obat dengan jumlah pemakain sebanyak 90323 item atau 69,59%
dari total pemakain obat. Obat yang termasuk kelompok B sebanyak 78 jenis obat
atau 14,05% dari seluruh jenis persediaan obat dengan jumlah pemakaian
sebanyak 26371 item atau 20,32% dari total pemakaian obat. Sedangkan obat
yang termasuk kelompok C sebanyak 434 jenis obat atau 78,25% dari seluruh
jenis persediaan obat dengan jumlah pemakaian sebanyak 13103 item atau
10,09% dari total pemakaian obat. Berdasarkan analisis ABC Investasi yang
tergolong kelompok A adalah sebanyak 78 jenis obat atau 14,5% dari seluruh
obat dengan nilai investasi sebesar Rp 250.733.719,00 atau 69,28% dari total
investasi obat. Obat yang tergolong kelompok B adalah sebanyak 135 jenis obat
atau 24,32% dari seluruh obat dengan nilai investasi sebesar Rp 82.624.061,00
atau 22,83% dari total investasi obat. Sedangkan obat yang tergolong kelompok C
adalah sebanyak 342 jenis obat atau 61,63% dari seluruh obat dengan nilai
investasi sebesar Rp 28.513.928,00 atau 7,89% dari total investasi obat.
Berdasarkan Analisis EOQ maka jumlah pemesanan optimum dari kelompok A
dengan nilai investasi tinggi bervariasi mulai dari 1-2565 item. Sedangkan
menurut analisis ROP diperoleh titik pemesanan kembali atau waktu pemesanan
kembali untuk 78 obat yang termasuk kelompok A dengan nilai investasi tinggi
bervariasi mulai dari 1-2861 item.