Abstract :
PT Tjakrindo Mas Gresik merupakan perusahaan yang bergerak dalam
industri pembuatan pipa pvc. Permasalahan yang sering terjadi adalah terdapatnya
pipa bengkok, melengkung dan tidak rata, dan juga terjadinya pemborosan
transportasi dalam hal pengangkutan raw material setengah jadi dari proses
mixing menuju proses ekstrusion, sehingga dalam area ini masih sering terjadi
pemborosan. Penelitian ini berupaya untuk menganalisis dan mencari penyebab
terjadinya pemborosan di lantai produksi, setelah mengetahui penyebab terjadinya
pemborosan maka dibuat rekomendasi perbaikan.
Pendekatan yang dipakai adalah pendekatan lean manufacturing dengan
pemahaman kondisi perusahaan digambarkan dalam value stream mapping,
pemborosan diidentifikasi dengan kuisioner seven waste, lalu dilakukan pemetaan
secara detail dengan valsat, kemudian dilakukan usulan perbaikan dengan
menggunakan FMEA (Failure Mode Effect Analysis).
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tingginya pemborosan terjadi
pada defect, waiting, transportasi. Berdasarkan tingginya tingkat aktivitas yang
terjadi dengan proses activity mapping adalah produksi pipa pvc type aw aktivitas
yang paling sering dilakukan operation sebesar 7 aktivitas (50%), diikuti dengan
aktivitas tipe transportasi sebanyak 3 aktivitas dengan jumlah sebanyak aktivitas
(21,4 dan delay sebanyak (14,2%) %) dari total 14 aktivitas yang ada. Kemudian
untuk aktivitas inspeksi dan storage masing-masing sebanyak 1 aktivitas sebesar
(7,1%) dan dapat diketahui bahwa pada proses produksi pipa pvc type aw untuk
waktu yang paling besar adalah operasi sebesar 133 menit (39,3%), diikuti dengan
waktu untuk type transportasi dengan jumlah waktu sebanyak 105 menit (31,1%)
dari total 338 menit waktu yang ada. Kemudian untuk aktivitas, delay , storage
dan inspeksi masing-masing sebesar 50 menit (14,8%), 30 menit (8,9%), 20 menit
(5,9%). Dengan besar value added time 103 menit.